Kompetisi International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 akan dihelat 27 – 30 September.
Merdeka.com, Banyuwangi - Para pembalap Tour de Banywuangi Ijen 2017 nmulai berdatangan di Banyuwangi. Sebanyak 100 rider dipastikan akan bertanding dalam balap sepeda yang telah digelar sejak 2012 lalu.
Mulai hari ini, Senin (25/9) mulai melakukan latihan dan melintasi beberapa ruas jalan yang ada di Banyuwangi untuk pemanasan sekaligus berdaptasi dengan kondisi cuaca di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan para pembalap tersebut sudah datang secara bergelombang sejak hari Sabtu (23/9), puncaknya Minggu (25/9) kemarin. Mereka adalah pembalap-pembalap dari tim asal Singapura, Australia, Belanda, Iran dan beberapa negara lainnya.
“Dari laporan Dinas Pemuda dan Olahraga, hingga hari ini sudah ada 15 tim yang hadir, tinggal 4 tim yang belum datang salah satunya Bikelife Dong Nai (Vietnam) dan Sapura Pro Cycling Team Malaysia). Tapi siang ini semua tim kami pastikan datang,” jelas Anas.
Kompetisi International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 akan dihelat 27 – 30 September 2017, di mana pembalap akan menjalani empat etape dengan total lintasan sepanjang 533 kilometer. Balap sepeda ini akan diikuti 20 tim dari 29 negara. Tim tersebut antara lain PCS Cycling Team (tim pro asal Belanda), Pishgaman Continental Team (PCT) (Iran), LX Cycling Team (Korea), 7 eleven RBP (Filipina), dan BRCC (Indonesia).
Anas pun mengungkapan bahwa persipan teknis balap sepeda ini sudah mencapai 90 persen. Mulai dari persiapan keamanan, jalur lintasan, kesiapan fasilitas kesehatan, hingga kesiapan venue acara yang menjadi lokasi start maupun finish. Setelah lima kali digelar, selama dua tahun bertutut-turut ITDBI meraih nilai exellence dari persatuan balap sepeda dunia (UCI).
Salah satu penilaian sempurna tersebut karena tingkat keamanan lomba yang dinilai sangat baik. Menurut Anas, ini tidak lepas dari konsolidasi yang terjalin antara pihak pemerintah daerah dengan pihak kemanan. Selain itu keterlibatan babinsa dan babinkamtibmas yang menjalankan pengamanan di tingkat kecamatan dan desa juga sangat berperan dalam kesuksesan even.
“Kami sangat berterima kasih kepada TNI dan Polri yang sudah menjadikan even ITDBI salah satu kegiatan yang pengamanannya mendapatkan atensi khusus. Semoga tahun ini juga demikian. Kami terus menjalin berkoordinasi baik sebelum, pelaksanaan hingga sesudah acara berlangsung,” ujar Anas.
Anas menjelaskan bahwa kompetisi balap sepeda yang telah memasuki tahun keenam ini dirancang dari awal berkonsep sport tourism, dimana even balap sepeda dibalut dengan pariwisata. Untuk itu, selain persiapan teknis terus dimatangkan, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah atraksi yang menjadi pendukung acara dimaksud.
“Pembukaan Tour de Banyuwangi Ijen akan dilakukan Selasa (26/9) di Taman Blambangan pukul 19.00 dimana semua pembalap akan hadir dan memperkenalkan diri di sana. Sebelum opening, sore hari mereka akan diajak melepas tukik di Pantai Cacalan Banyuwangi sebagai bentuk kampanye konservasi pantai. Di etape empat nanti, pembalap juga akan mengawali startnya di Ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi. Ini sebagai kampanye kepada dunia internasional bahwa Islam khususnya di Indonesia tetap menjunjung tinggi toleransi,” jelas Anas.
Chaiman ITdBI Guntur Priambodo menambahkan pada gelaran ITDBI keenam ini, persaingan akan semakin ketat, karena ada tim pro tour yang mengikuti yakni PSC Cycling Team dari Belanda, yang siap bersaing dengan tim - tim continental, seperti Pishgaman Continental Team (PCT) Iran yang merupakan juara Asia Tour, Sapura Cycling Team (Malaysia), Kinan Cycling Team (Jepang) yang merupakan juara bertahan ITDBI 2016.
"Tahun ini persaingan akan semakin ketat, karena ada tim pro tour dari Belanda yang ikut, bahkan para pembalap dari Belanda itu sudah berada di Banyuwangi selama seminggu terakhir," ungkap Guntur Priambodo.