1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Pemerintah segera bangun infrastruktur Cagar Biosfer di Banyuwangi

"Alhamdulillah, Jumat‎ lalu (1/4), dipimpin langsung Bu Menteri LHK, digelar rapat menyusun peta jalan atau road map," kata Azwar Anas.

Menteri LHK dan Bupati Banyuwangi rapat bersama . ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Selasa, 05 April 2016 11:31

Merdeka.com, Banyuwangi - Infrastruktur penunjang pariwisata kawasan taman nasional (TN) di Bumi Blambangan, Jawa Timur, segera dibangun pemerintah pusat. Kawasan TN yang akan disentuh pemerintah pusat antara lain; TN Alas Purwo, Meru Beitiri dan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen.

Akhir Maret lalu, Menteri LHK Siti Nurbaya datang ke Banyuwangi setelah mendengar Alas Purwo dan Gunung Ijen menyandang status Cagar Biosfer Dunia yang disematkan Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Budaya (UNESCO) sebagai Cagar Biosfer Dunia.

"Alhamdulillah, Jumat‎ lalu (1/4), dipimpin langsung Bu Menteri LHK, digelar rapat menyusun peta jalan atau road map pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di kawasan, yang masuk wilayah pemerintah pusat, khususnya di taman nasional," terang Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Selasa (5/4).

Sedangkan untuk mengidentifikasi sekaligus menentukan pembangunan infrastruktur mana saja yang perlu digarap, ‎pekan ini Pemkab Banyuwangi ‎akan kembali bertemu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kemenpar, serta Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.

"Karena ingin segera merealisasikan rencana tersebut, Bu Menteri LHK ingin kembali menggelar rapat. ‎Kebetulan, beliau (Siti Nurbaya) sudah ke Banyuwangi dan melihat potensi besar dari sisi wisatanya dengan tetap memperhatikan aspek konservasi."

Jadi dalam pandangan Menteri LHK, masih kata Anas, konservasi alam juga harus memperhatikan aspek ekonomi warga sekitar. "Potensi taman nasional untuk pariwisata besar, sehingga perlu dikembangkan infrastruktur penunjangnya," sambungnya.

Menurut Anas, segitiga andalan pariwisata di kabupaten berjuluk the Sunrise of Java itu antara lain; Gunung Ijen, Pantai Plengkung dan Pantai Sukamade, wajib mengembangkan infrastruktur dengan tetap bisa mengakomodir lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

‎"Misalnya, dari desa terakhir sebelum masuk taman nasional, wisatawan berhenti. Semua mobil diparkir di lapangan. Lalu menuju ke dalam taman nasional melihat flora-fauna serta keindahan alam dengan kendaraan tradisional seperti delman atau kereta kecil seperti odong-odong di kampung-kampung," ujarnya.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangun Daerah (Bappeda) Banyuwangi, Agus Siswanto, mengatakan peta jalan pembangunan infrastruktur pariwisata akan dibagi dua; pembangunan jangka pendek dan panjang.‎ "Pembangunan jangka pendek, sifatnya bisa segera dilaksanakan tahun ini. Mulai dari akses air bersih dan toilet di Gunung Ijen," katanya.

Sedangkan pembangunan jalan dan infrastruktur penunjang lainnya, lanjut Agus, masuk skema jangka panjang yang dikoordinasikan dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. "Dengan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata itu, potensi wisata di Banyuwangi bisa lebih tergarap. Seperti kurangnya toilet di Gunung Ijen bisa segera tertangani," katanya.

(MT/MA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA