"Program ini cukup membantu masyarakat untuk mudik. Aapalagi musim arus mudik seperti ini," kata Saipul.
Merdeka.com, Banyuwangi - Hari ini, Rabu (29/6), 150 pengguna fasilitas mudik gratis menuju Pulau Sapeken, Madura, diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur. Pelepasan penumpang Kapal Motor (KM) Prima Nusantara itu dilakukan langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas.
Program mudik gratis via kapal laut yang digelar Pemkab Banyuwangi bersama Pemprov Jawa Timur ini disambut antusias warga. Bahkan, ada beberapa pemudik tidak kebagian tiket mudik gratis Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah tersebut.
Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi, Ugan Sugiana, mengatakan minat pemudik mengikuti program mudik gratis tahun ini (2016), di luar dugaan. Sebab, lima hari lalu (24/6), peserta mudik gratis masih minim. Tapi, jelang pemberangkatan justru membludak.
"Kapal sudah disesuaikan dengan kapasitas yang ada. Karena KM Prima Nusantara merupakan kapal jenis cargo yang sudah dimodifikasi, sehingga kapasitas angkutnya disesuaikan untuk keselamatan penumpang," kata Ugan.
Ugan juga menegaskan, bagi calon peserta mudik gratis yang hari ini kehabisan tiket kapal tidak perlu khawatir. Sebab, mereka masih bisa mendaftar ke KSOP Tanjung Wangi.
"Masih ada lima kali jadwal keberangkatan kapal, angkutan mudik gratis di Pelabuhan Tanjung Wangi, yaitu pada tanggal 1, 3, 5, 8 dan 10 Juli. Jadi masyarakat masih bisa memanfaatkan program mudik gratis ini," paparnya.
Selain KM Prima Nusantara, kata Ugan, pihak KSOP juga menyiapkan dua unit kapal perintis, yaitu KM Sabuk Nusantara 27 dan KM Sabuk Nusantara 56 untuk memenuhi kebutuhan mudik gratis Lebaran 2016.
Di tempat sama, salah satu penumpang kapal, angkutan mudik gratis, Saipul, warga Jember yang akan mudik ke Sapeken, Madura, mengaku baru kali pertama ini ikut program mudik gratis. Kata Saipul, meski fasilitas kapalnya terbatas, program ini cukup membantunya.
Apalagi, jadwal kapal menuju Sapeken sangat terbatas, yaitu hanya lima hari sekali. Itupun harus berebut dengan pemudik lainnya. "Program ini cukup membantu masyarakat untuk mudik. Aapalagi musim arus mudik seperti ini," kata Saipul.