Ratusan seniman dari berbagai kota tampilkan seni budaya di Banyuwangi

Merdeka.com, Banyuwangi - Setiap akhir pekan, ruang publik Taman Blambangan seringkali dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya bagi masyarakat Banyuwangi. Tapi kali ini ada yang berbeda, beragam pertunjukan seni budaya dari berbagai kota di kawasan selatan Provinsi Jawa Timur, tampil untuk menghibur masyarakat.

Malam itu, ratusan seniman yang berasal dari berbagai kota dari Tulungagung, Blitar, Malang, Jember, Lumajang, Trenggalek dan Pacitan semua berkumpul saling menampilkan budaya lokal dalam seni teater, tari dan komedian. Ada juga peserta eksebisi asal Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang ikut menampilkan seni budayanya.

Kegiatan pertunjukan seni budaya tingkat regional ini, digagas oleh Forum Kesenian Kawasan Selatan (FKKS). Tahun ini FKKS memilih Banyuwangi menjadi tuan rumahnya. Dipilihnya Banyuwangi menjadi tuan rumah, karena dinilai berhasil mengangkat potensi seni budaya lokal sekaligus melestarikannya, salah satunya melalui event-event Banyuwangi Festival.

"Kami bangga Banyuwangi jadi bagian dari Jatim. Lompatan yang dibuat Banyuwangi luar biasa termasuk bagaimana menjadikan masyarakat menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri lewat pelestarian budaya lokal," kata Asisten Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, Sofwan, dalam sambutannya, Sabtu (19/11) malam.

Rangkaian event Banyuwangi Festival yang mengangkat potensi lokalitasnya, telah memicu kota lain khususnya di Jatim untuk turut serta melestarikan seni budayanya masing-masing. "Kami berkepentingan untuk terus melestarikan budaya lokal. Budaya lokal yang dikemas dengan baik inilah yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat kita," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih karena telah memilih Banyuwangi menjadi tuan rumah kegiatan. "Ini kehormatan besar bagi kami. Kebijakan Gubernur Jatim mendorong budaya sebagai hal yang harus dikerjakan. Bagi kami ini adalah luar biasa. Kami pun sejalan dengan gubernur yang telah memutuskan untuk mengangkat kebudayaan lokal," kata Anas.

Anas mengatakan, alasan mengangkat budaya lokal Banyuwangi dalam sebagian besar rangkaian festival, selain melestarikan juga untuk memperkuat identitas Banyuwangi.

"Ini merupakan bentuk kesungguhan kami dalam memperhatikan budaya lokal. Ini jadi panggung bagi anak-anak kita untuk kita saksikan bersama. Anak-anak butuh penghargaan dari pimpinannya. Karena itu di Banyuwangi anak-anak  muda turut dilibatkan untuk mendorong terus tumbuhnya kebudayaan di Banyuwangi," papar Anas.