"Hari ini saya menjenguk untuk memastikan kebenaran informasi dari medsos," ujar Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterimakasih atas laporan masyarakat yang turut serta menyampaikan kondisi Lansia yang tidak produktif melalui media sosial. Hal ini, kata Anas, justru bisa membantu agar segera ditindaklanjuti.
"Saya senang bila ada laporan dari medsos, agar bisa segera ditangani. Hari ini saya menjenguk untuk memastikan kebenaran informasi dari medsos," ujar Anas saat menjenguk Lansia yang sakit dan hidup sendiri di Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Kamis (11/1).
Meski demikian, kata Anas, persoalan Lansia miskin hidup sebatang kara, serta rumah tidak layak huni sudah bisa diatasi di tingkat pemerintah desa dan puskesmas.
Salbiah (70), Lansia tidak produktif yang dijenguk Anas, sedang dalam kondisi sakit akibat terpeleset. Dia hanya berbaring di kasur dalam rumahnya berdinding anyaman bambu.
"Di rumah ini sendiri, tapi yang merawat saya. Ibunya tidak kawin, kaki bagian kiri mengecil dari dulu. saya keponakannya," ujar Husnah, keponakan Salbiah.
Salbiah, dikabarkan melalui medsos hanya makan karak (nasi yang dikeringkan) dan butuh bantuan dari pemerintah. Kondisi tersebut dibantah oleh Husnah.
"Saat masih sehat kerjanya cari kayu. Kalau soal makanan saya yang setiap hari masakin," ujar Husnah yang rumahnya masih berdekatan.
Sementara itu, Kaur Kesra Desa Kalirejo, Sayiti menambahkan, pihaknya masih belum bisa memberikan bantuan bedah rumah karena status tanah yang ditempati Lansia tersebut bukan miliknya sendiri.
"Kalau persoalan rumah, hanya karena ini bukan tanahnya. Tapi kalau jaminan BPJS-KIS, Raskin, bantuan sembako dari desa, sudah dapat," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah memasukkan Lansia tersebut untuk mendapatkan bantuan program Rantang Kasih dari Pemkab Banyuwangi. Sebuah program yang memberikan bantuan makanan setiap hari dengan rantang untuk Lansia hidup sendiri.
Tahun ini, Pemkab Banyuwangi menganggarkan Rp 5,5 miliar untuk program Rantang Kasih untuk 2000 Lansia miskin di Banyuwangi.