"Nanti pipanya juga bakal diganti dengan ukuran lima dim, mesin sedotnya juga bakal diganti," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sejak Juni 2017, kawasan di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, hingga saat ini tidak turun hujan. Hal ini mengakibatkan sejumlah sumur warga kering dan mengandalkan suplai air dari sumur bor. Sementara dari 4 sumur bor besar yang bisa mencukupi kebutuhan air untuk warga Wongsorejo, ada satu yang rusak.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas langsung datang ke lokasi untuk membantu memperbaiki pompa air yang di kawasan terdampak di Dusun Karangrejo, Desa Wongsorejo. "Nanti pipanya juga bakal diganti dengan ukuran lima dim, mesin sedotnya juga bakal diganti. Nanti sumur bornya bisa ditambah untuk jangka panjang," ujar Anas saat meninjau lokasi, Kamis sore (7/9).
Sepanjang perjalanan di kawasan Desa Wongsorejo, warga terlihat mengandalkan pertanian dan peternakan. Hamparan tanaman cabai dan ketela, beberapa nampak mengering karena menggunakan sistem pertanian tadah hujan. "Kawasan di sini memang tadah hujan, jadi mengandalkan hujan untuk bertani," terangnya.
Sementara itu, Camat Wongsorejo Sulistyowati mengatakan, dari 4 titik sumur bor yang didistribusikan melalui tandon air mampu memenuhi kebutuhan air untuk 1.224 Kepala Keluarga (KK). Sementara di kawasan yang paling banyak mengandalkan sumur bor, berada di Desa Wongsorejo dengan jumlah 508 KK untuk Dusun Karangrejo Utara dan 277 untuk Karangrejo Selatan.
"Jadi sebenarnya warga masih bisa mendapatkan air, cuma dua mingguan ini pompa airnya rusak," ujar Sulis.
Sulis mengatakan, bantuan memang dibutuhkan warga karena biaya pengeboran bisa mencapai puluhan juga untuk menembus sumber sedalam hingga 200 meter. "Sementara sumur warga memang sudah kering karena mulai Juni sampai sekarang di sini memang tidak pernah ada hujan," katanya.
Rosidi (46), salah satu warga di Desa Wongsorejo mengatakan, rata-rata sumur galian di daerahnya bisa mencapai kedalaman 25-27 meter. Namun di musim kemarau panjang saat ini, dia sudah tidak bisa lagi memompa air sumurnya. "Airnya sudah sangat tipis di dasar, kalau pagi kadang ada. Tapi siang sudah kering lagi," ujarnya.