"Konvoi akan dimulai dari Pendopo Sabha Swagata dan finish di depan Kantor Pemkab Banyuwangi," ujar Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih Piala Adipura Buana 2016. Piala diterima Pelaksana Tuga (Plt) Badan Lingkungan Hidup Pemkab Banyuwangi, Husnul Chotimah dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Lapangan Istana Siak, Riau.
Piala penghargaan bidang kebersihan dan lingkungan hidup tersebut. Rencananya akan diarak keliling kota pada Senin besok (25/7).
Kata Bupati Abdullah Azwar Anas, Piala Adipura Buana yang diterima kabupaten berjuluk the Sunrise of Java ini merupakan kategori baru. Sebab, penghargaan ini hanya disematkan kepada daerah yang dinilai mampu menggabungkan dua unsur berbeda, yaitu sosial dengan lingkungan.
Namun kolaborasi dua unsur ini tetap bisa menyuguhkan kota layak huni dan ini dibuktikan masyarakat perkotaan ternyata sadar akan lingkungan di sekitarnya. “Saya merasa bangga karena rakyat Banyuwangi berhasil mempertahankan Adipuranya selama empat tahun berturut-turut,” kata Bupati Anas.
Bupati yang juga pengasuh Ponpes Mabadi'ul Ikhsan, mengatakan penghargaan tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh masyarakat Banyuwangi yang ikut mendukung program pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan bersih dan nyaman.
“Semua berperan nyata. Mulai dari pesapon, tukang sampah, dan yang paling nyata adalah kerja keras semua rakyat dalam mewujudkan budaya bersih di Banyuwangi,” ujar putra pertama almarhum KH Musayyidi ini.
Diraihnya penghargaan ini makin meneguhkan Tanah Osing (Using) sebagai sebagai salah satu daerah terbersih di Tanah Air. Sebelumnya pada 2011, Banyuwangi memiliki predikat kota terkotor se-Jawa Timur. Namun ejak Bupati Anas memimpin image jelek tersebut berhasil ia ubah.
“Tidak hanya sekedar bersih, penghargaan ini juga merepresentasikan keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Perilaku masyarakat yang semakin sadar kebersihan di lingkungan sekitarnya menjadi kunci utama diraihnya penghargaan ini,” ujarnya.
Anas berharap, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya dapat terus dilakukan untuk menciptakan kota layak huni dan semakin nyaman ditinggali. Terlebih lagi saat ini, Banyuwangi telah bermetamorfasis menjadi kota pariwisata setelah Pulau Dewata, Bali.
Selain menciptakan kebersihan di lingkungan masing-masing, warga juga diajak turut menjaga kebersihan pada obyek-obyek wisata di Banyuwangi. Karena saat ini masih ditemui ada sejumlah destinasi kurang terjaga kebersihannya ketika ramai pengunjung.
"Pariwisata Banyuwangi sedang menggeliat, untuk itu kita semua wajib menjaga kebersihan obyek-obyek wisata yang ada. Karena wisatawan itu senang berada di tempat yang bersih. Kalau kotor terus, citra pariwisata Banyuwangi turun, otomatis wisatawan enggan datang. Untuk itu minimal buanglah sampah pada tempatnya, jangan buang plastik dan sisa makanan seenaknya," kata Anas.
Selain Piala Adipura Buana, daerahnya juga juga berhasil menyabut ada dua sekolah di Banyuwangi yang juga meraih penghargaan, Piala Adiwiyata. Dua sekolah itu adalah SMA Negeri 1 Banyuwangi dan SD Negeri Model Banyuwangi.
Piala Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah (SD,SMP,SMA) yang dinilai berhasil mendidik siswa menjadi individu yang cinta dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
“Untuk merayakan keberhasilan meraih piala supremasi di bidang lingkungan ini, kami Pemkab Banyuwangi berencana akan mengarak piala ini keliling kota, Senin siang besok. Konvoi akan dimulai dari Pendopo Sabha Swagata dan finish di depan Kantor Pemkab Banyuwangi,” ujar Anas bangga.