Banyak warga memenuhi arena kompetisi BMX melihat kehebatan atlet internasional.
Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi International BMX Competition mulai digelar, Sabtu (2/4). Sirkuit Muncar, ramai didatangi pengunjung, baik warga Banyuwangi, Jawa Timur sendiri, maupun luar daerah hingga luar negeri.
Mereka semua, ingin menyaksikan kebolehan atlet andalan mereka masing-masing, yang berlaga di Sirkuit BMX Muncar. Lebih-lebih, para penonton juga ingin melihat langsung aksi pembalap Pro BMX asal Denmark, Jimmy Therkelsen, menaklukkan 'keangkeran' Muncar.
Terlebih, keandalan Therkelsen melintasi track-track jumping, sudah sangat tersohor. Dia juga usai melakoni kompetisi balap di Argentina, dan langsung terbang ke Tanah Osing, merebut juaranya yang ke sekian kali.
Di sirkuit yang dibangun 2015 lalu ini, Therkelsen diunggulkan menjuarai Banyuwangi International BMX, di kelasnya; Man Elite.
Namun, roda pasti berputar. Di Sirkuit Muncar, bukan tak mungkin, Therkelsen akan digelas. Sebab, ada pembalap negara lain, yang memiliki kemampuan sama di kelasnya. Sebut saja, Takamasa Sampei, asal Negeri Sakura, Jepang.
Pembalap asal Negeri Samurai ini, telah sepekan di Banyuwangi. Selama satu minggu itu, Sampei terus mempelajari karakter sirkuit, yang konon memiliki Pro Section paling angker di Indonesia. Di turnamen ini, Sampei tak ingin 'harakiri'.
Masih ada atlet-atlet bule lainnya. Setidaknya ada 326 peserta (tidak termasuk Therkelsen dan Sampei) yang juga ingin juara. Mereka berasal dari Malaysia, Thailand, Denmark, Jepang, Australia, Timor Leste, dan Swiss.
Pun begitu dengan atlet andalan Indonesia. Tiga atlet penghuni pelatnas, Elga Kharisma Novanda, Tony Syarifudin dan Rio Akbar, juga akan bekerja ekstra keras untuk memenangkan lomba. Target mereka, mendapat tambahan poin untuk bekal terbang ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016 di Brasil.
Event bergensi yang menjadi rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016, ini dibukan Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas dan Ketua Umum PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), Raja Sapta Oktahari, siang nanti, sekitar pukul 13.00 WIB.
Di kompetisi ini, ada dua kategori yang dilombakan, yaitu provinsi dan internasional. Untuk kelas yang dilombakan, ada 16 kelas. Antara lain; Challenge Boys mulai dari usia 5-6 tahun, 7-8 tahun, 9-10 tahun, 11-12 tahun, 13-14 tahun, 15-16 tahun.
Challenge Girls; usi 6-8 tahun, 9-10 tahun, 11-12 tahun, 13-14 tahun, dan 15-16. Kemudian Challenge Men, Junior Men dan Women, Elite Men dan Women.
"Hari pertama akan dipertandingkan semua kelas lomba. Aacara dimulai pukul 10.00 WIB, untuk kelas Individual Time Trial (ITT)," ujar Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Wawan Yadmadi.
Sementara bagi yang belum bisa menyaksikan lomba di hari ini, don't worry. Sebab, masih ada satu hari lagi. Minggu besok, masih ada pertandingan seru lainnya yang akan dipertandingkan. Race di hari kedua itu, kelas ITT juga akan kembali dipertandingkan.