Selain tenda untuk Salat Jumat, selama jalannya ITdBI juga terdapat mini hospital (rumah sakit mini), yang ditempatkan di sekitar area balapan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Etape ketiga International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017 berlangsung Jumat (29/9) dengan mengambil start di Pelabuhan Muncar Banyuwanhi. Setelah menempuh lintasan sepanjang 116,3 kilometer, mereka finish di Paltuding, Gunung Ijen Banyuwangi.
Pembalap mulai memasuki finish sejak pukul 11.30. Karena digelar pada hari Jumat, panitia pun menyediakan tenda besar yang digunakan untuk Salat Jumat bagi panitia, penonton, dan peserta.
Tenda di Lapangan Paltuding, Kecamatan Licin, disulap menjadi tempat shalat Jumat. Tenda biru milik BNPB itu menjadi masjid tempat Khatib berkhutbah dan shalat Jumat. Tak hanya itu, di sana juga dilengkapi dengan tandon-tandon air untuk berwudu.
"Meski ada balap sepeda kita tetap menyediakan tempat shalat Jumat. Kita tidak mau adanya tour de ijen sampai meninggalkan Shalat Jumat," ujar Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko yang saat itu turut solat Jumat.
Solat Jumat itupun diikuti oleh ratusan orang. Mulai dari panitia, penonton, hingga pembalap terlihat ikut solat.
Selain tenda untuk Salat Jumat, selama jalannya ITdBI juga terdapat mini hospital (rumah sakit mini), yang ditempatkan di sekitar area balapan. Juga terdapat stan-stan kesehatan di beberapa titik balapan. Sehingga pembalap merasa aman bila terjadi masalah kesehatan.
ITdBI masuk dalam kategori tujuh kejuaraan terbaik di Asia. Banyak faktor yang membuat event balap sepeda 2.2 yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) ini masuk dalam kategori excellent. Di antaranya adalah kesehatan dan keamanan.
Penilaian UCI terhadap event ini, dari tahun ke tahun terus meningkat. Mulai dari pilihan rute, kualitas pebalap, hingga penyelenggaraan yang dinilai terorganisir dengan baik.