"Bandara Banyuwangi akan dijadikan internasional airport, itu wajib kalau mau jadi wisata dunia," kata Arief.
Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya menargetkan penerbangan internasional sudah dimulai di Bandara Banyuwangi pada Tahun 2019. Hal ini, disampaikan Menpar saat mengikuti penerbangan perdana maskapai Citilink Indonesia yang membuka rute Jakarta-Banyuwangi, Kamis (15/2).
"Bandara Banyuwangi akan dijadikan internasional airport, itu wajib kalau mau jadi wisata dunia. Karena 60 persen inginnya direct flight, paling lambat 2019, baik fisik maupun penerbangan," ujar Arief Yahya saat press conference, di Terminal Bandara Banyuwangi.
Banyuwangi dinilai sudah memiliki potensi wisata yang menarik minat wisatawan mancanegara. Tahun ini, ada 77 event Banyuwangi Festival, tiga diantaranya sudah masuk top 10 dan 100 wisata pilihan yang direkomendasikan Menpar di Indonesia. Selain itu, ada tiga destinasi wisata andalan wisatawan mancanegara antara lain Gunung Ijen, Pantai Baluran dan Sukamade.
Banyuwangi, kata Arief, harus siap memiliki perluasan parkir pesawat hingga 18 ribu meter persegi dari 3000 meter persegi. Sementara untuk panjang runway akan ditambah hingga menjadi 2650 meter untuk September 2018, yang sudah siap menjadi bandara penyangga pertemuan IMF-World Bank di Bali, Oktober nanti. Kemudian di tahun 2019, akan ditambah menjadi 2800 meter.
"Penguatan landasan, dan pelebaran sampai 18 ribu meter persegi. Lalu sampai 2019, landas pacu diperpanjang jadi 2800 meter, dan lebarnya sampai 45 meter, sekarang masih 30 meter," ujar Arief.
Dari situ, Menpar memastikan ada penambahan nilai investasi dari pengelola Bandara Banyuwangi, Angkasa Pura II dari Rp 300 miliar ditambah Rp 100 miliar tahun ini. "Tahun ini ada penambahan investasi menjadi Rp 400 miliar," katanya.
Penerbangan International di Banyuwangi, kata Arief, bakal menuju ke negara tetangga, seperti Australia dan Singapura. "Kalau sudah terhubung dengan Singapura berarti sudah terhubung dengan seluruh dunia. Malaysia cukup besar, tapi Singapura jauh lebih besar," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan siap menyiapkan perkembangan penerbangan internasional. Dukungan lain yang harus ada, selain event dan potensi pariwisata yang nyaman, juga penginapan yang memadai.
"Juni nanti, ada 350 kamar baru di Banyuwangi dari hotel bintang 4, seperti Alila dan Aston. Kaena target 2019 internasional flight bisa terlaksana," ujar Anas.
Insyaallah April, Mei, Juni bakal ada destinasi baru, termasuk hotel baru yang diresmikan. Kami sudah komitmen sejak awal, dan saya senang ada penambahan investasi dari swasta dari Rp 300 miliar menjadi Rp 400 miliar, ini untuk percepatan penerbangan internasional," terangnya.