1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Tahun ini jumlah penerima Beras Sejahtera Banyuwangi menurun

Sekda Djajat Sudrajat mengatakan penurunan jumlah penerima Rastra ini seiring dengan penurunan angka kemiskinan Banyuwangi dari tahun ke tahun.

Bulog. ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Senin, 17 April 2017 11:39

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mulai melakukan pendistribusian beras sejahtera (Rastra). Pada tahun 2017 terdapat 117.536 keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai sasaran Rastra, turun dari tahun 2016 yang mencapai 130.596 KPM.

Penyaluran Rastra (yang sebelumnya dikenal dengan beras miskin – raskin) perdana ini dilakukan di Gudang Bulog Subdivre 5 oleh Sekretaris Daerah Banyuwangi Djajat Sudrajat dan Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi N. Gunadharma.

Gunadharma menyebutkan pada tahun 2017 ini Bulog akan mendistribusikan Rastra sebanyak 21.156 ton. Setiap bulannya akan didistribusikan sebanyak 1763 ton dimana masing-masing keluarga penerima manfaat akan menerima 15 kilogram.

“Penyaluran kali ini untuk jatah bulan Januari dan Februari. Harga yang harus ditebus oleh KPM masih sama seperti tahun lalu yakni sebesar Rp 1.600 per kilogram. Jadi untuk 15 kilogram, mereka cukup membayar Rp 24 ribu,” ujarnya.

Selanjutnya penyaluran akan dilakukan pada bulan Mei, Juni lalu normal tiap bulan. “Mei ini untuk jatah yang bulan Maret dan April, sementara Juni untuk bulan Mei dan Juni. Berikutnya akan rutin setiap bulan,” jelas dia.

Sekda Djajat Sudrajat mengatakan penurunan jumlah penerima Rastra ini seiring dengan penurunan angka kemiskinan Banyuwangi dari tahun ke tahun. Angka kemiskinan Banyuwangi terus turun, sejak 2010 berada pada 20,09 persen menjadi 9,17 persen pada 2015.

“Kementerian Sosial telah menetapkan penerima Rastra tahun 2017 ini sebesar 117.536 KPM. Angka ini merujuk dari data Basis Data Terpadu yang dirilis oleh TNP2K (tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan),” ujar Djajat.

Konsekuensi dari penurunan jatah Rastra ini, terdapat 20 kecamatan yang jumlah penerima Rastranya menurun. Seperti Kecamatan Giri yang pada tahun 2016 jumlah penerima Rastra sebanyak 2292 KPM, sedangkan 2017 ini menurun menjadi 1843 KPM. Begitu halnya Kecamatan Genteng pada 2016 ada 7055 KPM, namun tahun ini turun jadi 5475 KPM.

“Penurunan ini memang sesuai dengan data kemiskinan per kecamatan yang kita pegang. Misalnya Kecamatan Genteng pada 2014 kemiskinannya 13,36 persen, tahun 2015 turun menjadi 7,19 persen,” kata Djajat.

Sementara itu, empat kecamatan di Banyuwangi yang jatah Rastranya meningkat adalah Songgon, Gambiran, Kalipuro dan Kalibaru. Ini sesuai pula dengan data yang dipegang pemkab. Gambiran ada 8,74 persen (2014) menjadi 11,15 persen (2015), Kalipuro 3,98 persen (2014) menjadi 10,27 persen (2015), Songgon 11,88 persen (2014), menjadi 12,14 persen (2015), Kalibaru 8,43 persen (2014) menjadi 15,79 persen (2015).

Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan penurunan jumlah keluarga penerima Rastra tersebut hendaknya tidak menimbulkan permasalahan di masyarakat. Anas pun meminta kepada para kepala desa akan membagikan Rastra sesuai dengan data yang ada.

“Kami berharap tidak akan ada perbedaan antara data yang dimiliki oleh pemerintah daerah dan jumlah penerima Rastra di lapangan. Kalau misalnya sampai ada penduduk miskin yang belum masuk dalam data, maka kami mohon kepala desa bisa segera melaporkan kepada pemerintah kabupaten agar data selanjutnya bisa segera kita perbaiki dan verifikasi kepada pemerintah pusat ,” kata Anas.

(FF/FF)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA