1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Tekan inflasi, Anas pilih anak muda tempati pos-pos strategis

"Anak-anak muda yang punya latar belakang ekonomi kita masukkan ke dalam struktur. Mereka akan tergabung dalam TPID," kata Anas.

©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Rabu, 31 Agustus 2016 18:15

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Abdullah Azwar Anas memberi arahan kepada 47 pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (31/8). Para pejabat ini baru saja dilantik. Anas berharap mereka kerja keras agar Banyuwangi bisa mengendalikan inflasi.

“Intinya, semua pos penting. Tidak ada pos yang tidak penting. Kinerja harus kita tingkatkan. Para pejabat yang baru ini harus mampu berinovasi agar target kita bisa terpenuhi. Sekarang inflasi Banyuwangi masih nomor tiga. Target kita harus nomor satu,” tegas Anas.

Anas mengatakan, rotasi pejabat saat ini diisi mayoritas anak-anak muda dengan latar belakang pendidikan sesuai posnya masing-masing. “Ini untuk penyegaran. Tapi pejabat yang lama juga penting. Karena pengalaman mereka sangat kami butuhkan untuk memacu kinerja Banyuwangi, agar bisa menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.

"Tim ekonomi saya perkuat tahun ini. Anak-anak muda yang punya latar belakang ekonomi kita masukkan ke dalam struktur. Mereka akan tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk saling bersinergi menekan angka inflasi," imbuhnya.

Angka inflasi di Banyuwangi pada tahun 2015 sebesar 2,15 persen. Posisi ini termasuk inflasi terendah ketiga di Jawa Timur.

Untuk menjaga inflasi di level yang bisa diterima, imbuh Anas, pemkab akan mengintensifkan pusat informasi produksi. Sebuah sistem yang akan menginformasikan seluruh produksi produk pertanian berbasis kecamatan.

"Setiap kecamatan harus intens mengirim data dan prediksi hasil panen dan produk pertanian lain, sehingga kita bisa tahu daerah mana yang demand-nya lagi tinggi, wilayah lain mana yang lagi surplus. Sehingga tidak ada backlog kebutuhan pokok. Ini bisa menekan kenaikan harga pasar," jelas Anas.

Selain membentuk pusat informasi, Anas juga memerintahkan TPID untuk mengintensifkan komunikasi dengan para stakeholder. "Komunikasi terus dengan pihak perbankan, termasuk Bank indonesia. Paling penting jaga komunikasi dengan pelaku pertanian karena produk ini sangat lentur terhadap kenaikan harga," kata Anas.

(MH/MA)
  1. Ekonomi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA