Uniknya cara pemuda IPNU Banyuwangi galang dana korban gempa Aceh

Merdeka.com, Banyuwangi - Ada cara kreatif yang dilakukan para pemuda Banyuwangi untuk menyumbangkan dana bagi korban gempa bumi di Aceh. Pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Banyuwangi ini, menggalang dana lewat menjual jajanan tradisional seperti jenang, bubur kacang hijau dan kolak.

Para pemuda IPNU Banyuwangi, menjual aneka jajanan tradisional dengan cara keliling ke berbagai kantor pemerintahan, swasta dan di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi.

Dengan modal Rp 500 ribu, pemudah IPNU Banyuwangi bisa menjual 100 bungkus jajanan tradisional. Hasilnya telah terkumpul uang Rp 900 ribu yang akan disumbangkan kepada para korban gempa bumi di Aceh.

"Modalnya dari hasil patungan para pengurus. Harapannya menggalang dana dengan cara menjual jajanan bisa mendapat laba lebih untuk disumbangkan," ujar koordinator kegiatan Ishaman saat jualan di sekitar kantor Pemda Banyuwangi, beberapa waktu lalu.

Ishaman mengatakan, harga per bungkus jajanan tradisional dipatok Rp 5 ribu. Namun karena tujuan jualan untuk membantu para korban gempa di Aceh, para pembeli bisa membayar lebih sebagai bentuk tingginya rasa solidaritas. "Kami menjualnya Rp 5 ribu, tapi bagi yang membeli dengan harga lebih kami terima dengan senang hati," kata Ishaman.

Jumlah uang Rp 900 ribu yang sudah terkumpul dari hasil jualan, rencananya akan disumbangkan melalui Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazis NU) yang standby membuka posko bantuan di Aceh. "Semua hasil penjualannya akan kami sumbangkan ke Aceh melalui Lazis NU," jelasnya.

Aksi penggalangan dana dengan cara jualan jajanan tradisional ini, kata Ishaman, merupakan bentuk solidaritas sesama anak bangsa. Tentunya agar bisa mengurangi beban bencana yang sedang dialami masyarakat Aceh.

"Sebagai sesama anak bangsa, kami terketuk hati untuk ikut membantu meringankan beban mereka," ujarnya.