1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Wajah Taman Blambangan akan di-face off bak plaza berlantai dua

"Semua fungsi yang akan ditambahkan, akan didesain dengan tetap menonjolkan karakteristik lokal," papar Mamuk.

Face Off Taman Blambangan. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Rabu, 30 Maret 2016 11:03

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, akan lebih mengoptimalkan fungsi ruang publiknya. Wajah Taman Blambangan akan dirombak dan lebih dipercantik lagi. Beberapa fungsi yang akan dioptimalkan di ruang terbuka hijau (RTH) ini, ‎adalah fungsi edukasi dan eksibisi.

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, ruang ‎publik nyaman itu bukan sekadar tempat berkumpul, tapi juga bisa memaksimalkan fungsinya untuk menampung semua aktivitas warganya.

Untuk itu, kata Anas, RTH Taman Blambangan yang selama ini hanya dikenal sebagai alun-alun kota, akan direvitalisasi. Tiga arsitek kondangpun diundang untuk mendesain ulang salah satu ikon Banyuwangi ini.

Selasa kemarin (29/3), Anas sempat menggelar dialog dengan tiga arsitek nasional yang diundang tersebut. Mereka adalah Yori Antar, Adi Purnomo, dan Sopie Yoladi.

Kemarin, Anas sempat mengatakan, RTH Taman Blambangan, ‎saat ini telah menjelma menjadi ruang publik dan menjadi pusat kegiatan masyarakat, baik itu pentas seni budaya, olahraga maupun aktivitas sosial lainnya.

"RTH ini sebenarnya masih bisa dioptimalkan untuk beberapa fungsi lainnya. Kita ingin merefresh ruang publik agar masyarakat tidak cepat bosan dan mendapatkan manfaat baru selain yang sudah ada," kata Anas.

Selain mengoptimalkan fungsi edukasi dan eksibisi,‎ Taman Blambangan juga akan didesain ulang agar bisa mengakomodasi pelbagai festival budaya yang digelar Banyuwangi.

"Kita ingin di sini (Taman Blambangan), akan ada perpustakaan umum. Selain itu, juga bisa dipakai sebagai galeri menggelar pelbagai pameran. Karena tempatnya terbatas, kita libatkan arsitek agar semua fungsi di Taman Blambangan bisa terakomodir dengan desain tepat dan bisa menonjolkan karakter Banyuwangi," papar Anas.

Sementara Adi Purnomo yang akrab disapa Mamuk mengatakan, pembangunan civic center harus memperhitungkan interaksi massa di sekitar lokasi yang akan direnovasi. "Di luar ekspektasi saya, ternyata Taman Blambangan bisa seramai ini," katanya.

Masih kata dia, banyak warga datang. Dan Taman Blambangan, ternyata telah menjadi pusat kegiatan masyarakat di kota. "Untuk itu, taman ini akan diperkaya dengan fungsi. Semua fungsi yang akan ditambahkan, akan didesain dengan tetap menonjolkan karakteristik lokal," papar Mamuk.

Mamuk sendiri, merupakan arsitek andalan Bumi Blambangan. Tiga tahun lalu, dia mengarsiteki renovasi Taman Blambangan dan Pendopo Kabupaten Banyuwangi. "Taman Blambangan akan dikoneksikan dengan kawasan di sekitarnya, mulai dari pendopo, pasar hingga Pantai Boom," katanya.

Sedang Yori Antar ikut menyampaikan idenya. Arsitek berambut gondrong ini, ingin menjadikan Taman Blambangan sebagai plaza berlantai dua. Plaza yang dimaksud Yori, bukan bangunan pertokoan, tapi merujuk pada lapangan yang memvisualisasikan tempat terbuka umum di perkotaan.

"(tanah) Di Taman Blambangan akan kita turunkan, dan atasnya kita naikkan sekitar dua meter. Sehingga, keramaian di bawah taman tidak terlalu terasa. Lantai bawah, mungkin bisa difungsikan sebagai perpustakaan dan galeri seni. Meskipun di bawah, tapi akan kita desain sedemikian rupa agar sinar matahari bisa masuk, termasuk pohon juga bisa tumbuh," papar Yori.

Masih kata Yori menyampaikan idenya, penghubung lantai atas dan bawah, adalah anak tangga mengelilingi taman, yang dibuat melebar. Anak tangga lebar ini nanti, otomatis juga akan bisa berfungsi sebagai tempat duduk.

"Kalau akan lihat acara di Taman Blambangan, warga tinggal duduk di tangga penghubung ini sambil menonoton festival yang katanya sering digelar di sini," ungkapnya.

Yori juga menyampaikan idenya untuk menjadikan Alun-Alun Blambangan ini sebagai pusat kota, atau kalau di Jakarta itu, kata dia, ibaratnya ring satunya adalah Monas. "Bedanya, Monas agak tertutup, namun di Banyuwangi ini justru lapangan terbuka," ucapnya.

Ditambahkan Supie, revitalisasi Taman Blambangan merupakan konsep menjadikan RTH sebagai landmark. Keberadaan Taman Blambangan akan menjadi generator bagi pengembangan kawasan di sekitarnya. "Jadi semua bangunan di sekitarnya akan dibangun mengikuti konsep RTH ini. Jadi tidak boleh asal-asalan lagi membangunnya," kata Supie.

(MT/MA)
  1. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA