Dekat batu besar ini juga ada pantai indah untuk rekreasi bersama keluarga.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pantai Watu Dodol, menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Banyuwangi melawan Belanda, dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Selain bisa melihat batu yang menjadi saksi sejarah, pengunjung sekaligus dapat menikmati indahnya pantai Watu dodol.
Sampai saat ini, wisata pantai Watu Dodol merupakan surga laut biru di sisi Banyuwangi utara, bisa dinikmati secara gratis. Lokasinya ada di tepi jalan raya Pantai Utara (Pantura), perbatasan Banyuwangi-Situbondo membuat siapapun bisa menikmati pesona biru laut Watu Dodol.
“Ini gratis, biasanya sangat ramai kalau pas hari Sabtu atau Minggu kayak gini,” ujar Hanip pedagang kacang rebus di Watu Dodol, saat ditemui Merdeka Banyuwangi, Sabtu (19/3).
Pantai Watu Dodol terkenal dengan batu besar di tengah jalan raya tepi pantai. Anda bisa melihat bagaimana batu tersebut berada di tengah jalan dan terlihat mengganggu lalu lintas, namun tetap dibiarkan saja.
Bisa dikatakan, batu di tengah merupakan Ikon Watu Dodol, tidak sembarang batu. Sebab, batu tersebut menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Banyuwangi menghalau serangan Belanda dalam Agresi Militer I tahun 1947.
Di samping jalan, dekat dengan batu, terdapat papan penjelasan bagaimana sejarah Watu Dodol. Pengunjung bisa menikmati birunya air pantai Watu Dodol sekaligus merefleksikan bagaimana sejarah perjuangan masyarakat Banyuwangi mempertahankan tanah airnya.
Dalam papan tersebut dijelaskan, pada tanggal 14 April 1946, serdadu Belanda mengadakan percobaan pendaratan di Ketapang (Pelabuhan Penyebrangan Banyuwangi), namun dilawan oleh penduduk.
Serangan selanjutnya terjadi pada 20 sampai 21 Juli 1947, Belanda berupaya menembus pertahanan masyarakat Banyuwangi. Meski dua perwira militer gugur dalam pertempuran, namun Yon Macan Putih, Alri Pangkalan X dan Laskar Rakyat, berhasil menenggelamkan kapal Tengker milik Belanda.
Menariknya lagi, batu besar di Pantai Watu Dodol tersebut tercatat pernah coba ditarik menggunakan kapal laut Jepang untuk dipindahkan. Namun upaya itu gagal dilakukan, akhirnya batu tersebut justru menjadi tempat perlindungan Jepang melawan Belanda dalam Perang Dunia II.
Selain menjadi wisata sejarah, pengunjung bisa menikmati pantai Watu Dodol dengan mencicipi ikan Bakar yang ada di sepanjang tepi pantai. Lokasi tersbut, juga menjadi pilihan warga sekitar untuk memancing ikan.