Sejak ratusan tahun silam, uang tersebut digunakan sebagai alat transaksi di Bali, yang berasal dari transaksi dagang dengan negara Cina.
Merdeka.com, Banyuwangi - Masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, punya cara unik untuk memikat wisatawan berkunjung ke desanya. Setiap akhir pekan, di Kemiren bakal ada pasar jajanan tradisional yang mengharuskan pengunjung membeli dengan uang kepeng.
Bila pengunjung ingin membeli berbagai jajanan tradisional khas Banyuwangi, maka harus menukar uang rupiah dengan uang kepeng. Empat koin uang kepeng, ditukar setara dengan Rp 10.000
Uang kepeng memiliki bentuk unik, bagian tengahnya berlubang. Sejak ratusan tahun silam, uang tersebut digunakan sebagai alat transaksi di Bali, yang berasal dari transaksi dagang dengan negara Cina, Vietnam, Jepang dan Korea.
Saat ini, bila ingin bernostalgia sejarah dengan transaksi jual beli menggunakan uang kepeng, bisa berkunjung di Kemiren setiap hari Sabtu dan Minggu pagi.
"Pasar ini terwujud atas kolaborasi pemerintah desa, para pemuda karang taruna. Selama ini sudah banyak wisatawan yang datang di desa kami untuk melihat tradisi dan budaya masyakat setempat, sekaligus ini mengenalkan kulinernya," ujar Kepala Desa Kemiren Lilik Yuliati, Jumat, (26/1).
Hari ini, kata Lilik, merupakan percobaan awal menggelar pasar jajanan tradisional dengan transaksi uang kepeng. Pasar digelar di gang perumahan warga dengan 20 penjual.
“Nantinya kalau semakin ramai setiap gang kecil akan kita buka lagi. Pasar juga akan dilengkapi aneka permainan tradisional masa kecil, agar pengunjung bisa bernostalgia," katanya.
Pasar tradisional tersebut, menyajikan aneka jajanan pasar seperti lupis, lanun, cenil, orog-orong, sawut, ketan kirip, kucur, gulali dan aneka minuman tradisonal.
Selain jajanan, juga ada kuliner khas seperti ayam pecel pithik dan uyah asem. Salah satu pedagang dari suku Using, Safitri Ariani (30) mengaku senang bisa melihat antusias pembeli di hari pertama jualannya. Dia memang harus menyesuaikan nilai satuan uang kepeng dalam transaksi jual beli. "Kan satu uang kepeng setara Rp 2.500. Jadi saya sesuaikan, bisa dapat cenil, pisang goreng dan lupis," jelasnya.