Seporsi ketan bubuk di kedai Pikatan dipatok dengan harga Rp 5 ribu.
Merdeka.com, Banyuwangi - Menghabiskan akhir pekan di Banyuwangi, jangan sampai melewatkan kuliner satu ini, Pikatan alias Kopi karo ketan. Anda dapat menjumpai hangatnya kopi dan lembutnya ketan bubuk di pojok SPBU Krikilan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi.
Hendro, sang pemilik kedai mengaku dapat memproduksi hingga 6 kilogram beras ketan dalam waktu beberapa jam saja. "Sabtu sampai Minggu malam pasti ramai terus. Banyak yang bungkus juga. Kebanyakan ya ngopi sama makan ketan," ujar laki-laki asal Kalibaru tersebut.
Masyarakat Indonesia memang tak asing dengan kudapan satu ini. Hampir di setiap daerah, ketan bubuk selalu di sandingkan dengan kopi. Hingga muncul istilah kopitan alias kopi ketan. Termasuk kecintaan warga Banyuwangi terhadap penganan berbahan dasar beras ketan yang dicampur dengan bubuk kedelai dan segarnya parutan kelapa.
Menurut Hendro, ia telah membuka kedai Pikatan sejak tahun 2009. Rentang waktu tersebut, ribuan wisatawan telah mampir ke kedai miliknya khusus untuk menikmati gurihnya ketan bubuk sembari melepas lelah.
"Rasa ketannya nggak kaku. Apalagi ditambah bubuknya, beuh..bikin nagih," ujar salah satu pelanggan asal Kabupaten Jember, Rijal.
Seporsi ketan bubuk di kedai Pikatan dipatok dengan harga Rp 5 ribu. Jika ke Banyuwangi, jangan lupa mampir menikati kopi karo ketan khas SPBU Krikilan di Jalan Raya Kalibaru, Banyuwangi.
Rijal mengaku sering melakukan touring bersama club motornya dalam eksplorasi keindahan alam Banyuwangi. Tak hanya menjajaki bentang alam, ia dan para riders lain sekaligus berwisata kuliner. "Sengaja mampir ke sini mau makan ketan bubuk Krikilan. Menu wajib kalau ke Banyuwangi," katanya.
2 Tahun sabet Sakip A, Banyuwangi bawa inovasi integrasi pembangunan
Dari semak belukar, Rejopuro di sulap jadi wisata taman selada
Festival pasar bersih, cara Banyuwangi ajak saling unjuk kebersihan
Dokter spesialis andrologi periksa balita yang diduga disunat jin di Banyuwangi
Bupati Anas paparkan pariwisata Banyuwangi di Forum Kolaborasi Traveloka
Mie ayam hijau kuliner sehat di Banyuwangi tanpa bahan pengawet
10 Ribu orang kembali ke Banyuwangi per tahun karena perkembangan daerah
Peringati Harkonas, Pemkab Banyuwangi bagi- bagikan bunga
Patchwork & quilting, kerajinan unik yang berkembang di Banyuwangi lewat festival
Polisi tangkap tersangka penipuan di Banyuwangi berkedok 'Arisan Mama Gaul'