1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Orang Jerman terpukau keindahan batik Banyuwangi

Batik banyuwangi dalam beragam bentuknya ditampilkan dalam pergelaran busana Berkain Komunitas Cinta Indonesia.

©2016 Merdeka.com Reporter : Muhammad Hasits | Senin, 05 Desember 2016 11:14

Merdeka.com, Banyuwangi - Batik Banyuwangi berhasil mencuri perhatian para pencinta fesyen Pulau Bali. Batik banyuwangi dalam beragam bentuknya ditampilkan dalam pergelaran busana Berkain Komunitas Cinta Indonesia (KCBI) Ballroom of Hotel Trans Resort, Bali, Trans Resort, Bali, Minggu (4/11). Acara tersebut bertajuk "Year End Party 2016 - The Sunrise of Java".

"Sebenarnya kedua kali ini dengan kami menyelenggarakan event fashion batik Banyuwangi. Pertama bulan yang lalu menampilkan para Penari tango internasional dengan mengenakan batik. Lalu, saat ini spesial khusus fashion show," ungkap Ketua KCBI Bali Mayke Boestami.

Menurut Mayke, batik Banyuwangi memiliki fresh warna dan perpaduannya menarik. "Tidak mau satu, tapi saya mau Sepuluh batik Banyuwangi malam ini ditampilkan. Motif warnanya dan bagus-bagus," ujar Mayke.

Dalam peragaan busana yang berlangsung semalam, KCBI mengangkat desainer kenamaan Irma Lumiga. Irma adalah satu-satunya desainer batik Bali. Dia Lahir di Banyuwangi, namun telah mengembangkan karir Pulau Dewata. "Sebagai desainer yang Lahir di Banyuwangi, saya dengan terus terang bangga kemajuan daerah, makanya saya bisa senang membantu promosi batik Banyuwangi," ujarnya.

Irma menjelaskan, batik Banyuwangi memiliki kekhasan dan philosophers setiap motifnya. "Batik Banyuwangi memiliki motif yang telah diwariskan dari dahulu. Sudah sepatutnya saya, sebagai desainer, berkontribusi untuk memajukannya guna mengangkat pamor batik Banyuwangi ke industri fesyen nasional," papar satu-satunya desainer batik Bali tersebut.

Ada dua motif yang diangkat oleh Irma dalam fashion show tersebut. "Saya meng-create batik motif gajah Oling dan sekar jagat. Gajah Oling selalu bawa saya yang motif karena merupakan tertua. Kalau Sekar Jagat yang motifnya menampilkan keseluruhan motif batik Banyuwangi, ini dengan cocok kondisi saat ini yang sedang coppersmiths-ramainya bahas kebhinekaan," jelasnya.

Irma menampilkan 41 rancangan busana, mulai dari kebaya hingga gaun mache. Ia punya alasan tersendiri kenapa selalu menampilkan kebaya pada sesi pertama setiap pagelaran busana rancangannya. "Batik itu pada dasarnya memang berbentuk kebaya. Tapi, tidak hanya bisa dibuat kebaya, bisa dibuat macam-macam style. Ini yang saya coba tampilkan," papar Irma.

Peragaan busana juga dihadiri dari kalangan mancanegara. "Ada rekan dari Jerman dan beberapa lainnya Sudah memesan gaun yang tadi ditampilkan. Mereka suka keindahan batik Banyuwangi," aku pemilik brand Lumiga Fashion itu.

Sementara itu, Banyuwangi Bupati Abdullah Azwar Anas yang hadir bersama istri, Ipuk Fiestiandani, dalam acara tersebut menyatakan apresiasinya. Anas berterima kasih kepada pihak-pihak yang membantu pemasaran Batik Banyuwangi.

"Kami berterima kasih kepada teman-teman pencinta fesyen dari Bali. Ini pola kerja sama yang baik. Pemkab Banyuwangi hanya memfasilitasi sekadarnya saja, hanya mendatangkan penari gandrung. Sedangkan sisanya pihak swasta," papar Bupati Anas.

Anas mendorong juga kerja sama dengan pihak swasta melalui pelatihan bagi perajin lokal Banyuwangi. "Banyak yang ingin membantu. Selain dari Bekraf sudah kerjasama, beberapa desainer Bali ingin memberikan ilmunya ke perajin Banyuwangi. Ini aksi sosial mereka karena dengan mereka happy perkembangan lokal batik Banyuwangi," ujarnya.

(MH/MH)
  1. Banyuwangi Batik Festival
  2. Batik Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA