Saat ini, kelompok Akrab sudah memiliki 11 asosiasi dari beragam pengusaha mikro yang tersebar se-Kabupaten Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bagi masyarakat yang ingin belajar berwirausaha mikro di bidang kuliner dan kerajinan, saat ini di Kabupaten Banyuwangi memiliki klinik Usaha Kecil Menengah (UKM). Lokasinya terletak di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM.
Syamsudin, Ketua Asosiasi Kuliner Kaos Kerajinan Aksesoris dan Batik Banyuwangi (Akrab) mengatakan, bagi masyarakat yang ingin belajar berbagai kerajinan, kuliner khas dan konsultasi managemen usaha mikro hingga permodalan bisa langsung datang.
"Semua gratis. Nanti akan diedukasi hingga pendampingan bersama dinas koperasi. Persoalan ekonomi yang dihadapi masyarakat ketika dia mau kreatif, pasti bisa jalan," ujar Syamsudin kepada Merdeka Banyuwangi usai launching sekretariat Akrab, Selasa (5/9).
Saat ini, kelompok Akrab sudah memiliki 11 asosiasi dari beragam pengusaha mikro yang tersebar se-Kabupaten Banyuwangi. Masing-masing asosiasi memiliki anggota di berbagai bidang kerajinan, kuliner, batik dan aksesoris.
"Rata-rata per asosiasi anggotanya ada 100 perajin atau pengusaha mikro," jelasnya.
Syamsudin melanjutkan, Akrab berupaya menjadi jembatan antara pelaku usaha mikro dengan pemerintah. Harapannya berbagai persoalan yang sering dihadapi para pelaku usaha mikro bisa segera teratasi.
"Butuh edukasi soal teknik pemasaran, produksi, managemen keuangan, perizinan dan lainnya kami siap melayani," ujarnya.
Sebagian besar persoalan yang sering menjadi kendala dalam usaha mikro, kata Syamsudin lebih pada strategi pemasaran dan kekuatan produksi.
Kedepan secara perlahan, Akrab berupaya mensinergikan berbagai pelaku usaha mikro, bila ada permintaan produk dalam skala besar.
"Sampai sekarang kami berupaya mengkompak-kan pelaku usaha mikro, seperti memasarkan produk secara bersama-sama. Misalkan ada permintaan produk banyak, nanti bisa dikerjakan bareng," ujarnya.
Bila sudah aktif memiliki produk usaha maupun kerajinan, masyarakat Banyuwangi bisa bergabung dalam seperti Akrab melalui asosiasi di bawahnya.
"Banyuwangi kan sering ada kegiatan dan festival, melalui kami para perajin dan usaha mikro secara bergantian bisa membuka stand jualan di sana," terangnya.