Mahasiswi Untag manfaatkan kulit buah naga jadi kuliner dawet

Merdeka.com, Banyuwangi - Mei Sindi (21) Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 memiliki inovasi unik membuat dawet dari kulit buah. Mulanya, Mei hanya mengamati apakah limbah kulit buah naga masih bisa dioleh kembali.

"Di daerah saya, Purwoharo kan banyak pertanian buah naga. Daripada kulit buahnya hanya jadi pakan ternak, coba saya kembangkan jadi kuliner agar ada nilai ekonominya lagi," ujar Mei saat menyajikan olahan dawet kulit buah naga dalam pameran di Untag Banyuwangi, Sabtu (1/4).

Mahasiswa Fakultas Ekonomi ini melanjutkan, setelah muncul ide mengolah kulit buah naga menjadi dawet, dia melakukan konsultasi dengan dosennya. Dia hanya perlu menakar kadar air kulit buah naga, agar bisa menyatu dengan tepung.

"Kadar airnya kan banyak. Tinggal ngurangi saja, mudah kok buatnya. Percobaan dua kali sudah jadi," ujarnya.

Produk yang diberi nama Ice Dawet Kuga ini rencananya akan dijual di kawasan rumahnya Jl raya Grajakan, Desa Gumukrejo, Kecamatan Purwoharo. "Rencana buka di sana biar bisa ngembangin potensi lokal. Ngasih tahu juga kalau manfaat kulit buah naga ini banyak untuk kesehatan," ujarnya.

Kulit buah naga, kata Mei memili manfaat bisa melembabkan kulit, menghilangkan dehidrasi, meremajakan kulit, mengurangi sel kanker dan mengurangi pertumbuhan tumor. Satu kemasan dawet buah naga, dijual dengan harga Rp 5000.

Soal rasa, dawet dari kulit buah naga ini memang tidak jauh beda dengan dawet pada umumnya. Hanya saja, memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.