Dikhawatirkan ada gas beracun. Dampaknya bisa pingsan dan meninggal.
Merdeka.com, Banyuwangi - Cuaca ekstrem seperti hujan deras di Kabupaten Banyuwangi beberapa hari ini membuat gas beracun di Gunung Ijen meningkat. Dalam jarak satu kilometer dari kawah, gas beracun bisa mengenai wisatawan.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Banyuwangi, Ade Setiawan mengatakan, wisatawan yang memiliki rencana melakukan pendakian ke Gunung Ijen dengan ketinggian 2443 Mdpl diimbau agar menunda keberangkatan hingga kondisi cuaca membaik.
"Satu kilometer dari kawah, gas beracun sudah bisa mengenai pengunjung. Apalagi kalau sampai turun ke kawah di dua jalur itu, sangat bahaya," jelas Ade Setiawan kepada Merdeka Banyuwangi, Senin (13/3).
Mengantisipasi adanya korban, Ade menginstruksikan kepada tim kedaruratan di setiap kecamatan untuk mengimbau kepada masyarakat, bila memiliki rencana mendaki agar menunda keberangkatan.
"Karena gas beracun itu tidak berbau dan tidak berwarna. Kalau tercium bisa membuat orang pingsan bahkan meninggal," ujarnya.
Pekan lalu, Ade juga mendapat kabar seorang penambang belerang di Kawah Ijen mengalami pingsan akibat menghirup gas beracun. Sementara kondisi cuaca akhir-akhir ini yang sering mendung dan hujan membuat gas beracun tidak terurai.
"Gas racun bisa terurai ketika terkena sinar matahari," jelasnya.
Jalur pendakian di Gunung Ijen, biasa dibuka mulai pukul 03.00 WIB dini hari hingga 12.00 WIB. Wisatawan yang ingin mendaki ke Gunung Ijen disarankan mengenakan standar keselamatan mendaki seperti masker dan jaket. Bila perlu harus didampingi petugas.