"Biasanya kan rombongan, bisa sampai ratusan orang jadi bisa iuran. Kalau kuliner menyesuaikan dengan jumlah orangnya," kata Purwadi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bila ingin melihat pertunjukan barong, misalnya ibu-ibu Desa Kemiren memainkan lesung, makan kuliner khas Using pecel pitik dan melihat tarian gandrung, maka berkunjunglah ke sana. Adi Purwadi (54), salah satu pemandu wisata Desa Kemiren, mengatakan harga paket lengkap wisata budaya tersebut cukup Rp 4,5 sampai 5 juta.
Purwadi menjelaskan, para tamu akan diturunkan di Balai Desa Kemiren. Kemudian akan diarak dengan barong sejauh 300 meter, menuju lokasi rumah adat Using. Sesampai di sana, para tamu akan disambut dengan para ibu-ibu Desa Kemiren memainkan lesung. Alunan tabuhan lesung, akan menjadi musik untuk mengiringi nyanyian lagu-lagu daerah Using.
"Sampai sini disambut embok embok (ibu-ibu) main lesung. Terus kuliner dulu, makan pecel pitik. Habis itu gandrungan bareng. Semua itu kan tamu yang membiayai," tutur Purwadi, Jumat (15/4).
Menariknya, kata Purwadi, soal harga masih disesuaikan dengan kemampuan tamu. Tapi setidaknya, untuk paket lengkap cukup di kisaran 4 sampai 5 juta. "Enggak semua paket lengkap. Saya menyesuaikan dengan kemampuan tamu," tuturnya.
"Biasanya kan rombongan, bisa sampai ratusan orang jadi bisa iuran. Kalau kuliner menyesuaikan dengan jumlah orangnya. Satu porsi pecel pitik dikonsumsi untuk 8 orang. Per porsi harganya 200 ribu. Tinggal mengalikan, berapa jumlah peserta dibagi 8," ujarnya.
Pertunjukan wisata budaya tersebut, kata Purwadi, hampir berlangsung setiap hari di Desa Kemiren. Dalam sehari bisa sampai empat rombongan tamu yang datang. "Kapan hari itu 85 orang buyar, datang lagi 45, buyar, datang lagi 35, wes buyar datang lagi dari bali 5 orang. Itu hampir setiap hari," tuturnya.
Sampai sekarang, Purwadi memang tidak menggunakan brosur atau publikasi harga paket wisata Budaya Using. Sebab, semua itu dia lakukan sendiri, bekerja sama dengan masyarakat yang mau melayani para tamu.
"Misi saya pemberdayaan masyarakat. Belum lama ini ada Pemkab Pekalongan yang datang. Ada tamu dari Banjarmasin, Ikatan Dokter Indonesia, terus perawat-perawat. Ini nanti tanggal 24 April ada tamu lagi, bikin 32 tumpeng. Gandrungannya di sini (di rumahnya). Tamunya lesehan di sini," tuturnya.