1. BANYUWANGI
  2. SENI DAN BUDAYA

Menikmati malam Minggu bareng jazz patrol di Taman Sritanjung

"Kami membawakan lagu-lagu lama tahun 60 sampai 70-an. Biar anak muda mengenal lagu-lagu using lama," kata Eko.

Jazz Patrol Banyuwangi di Taman Sri Tanjung. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Minggu, 19 Februari 2017 14:12

Merdeka.com, Banyuwangi - Setiap dua pekan sekali, Jazz Patrol Banyuwangi Putra selalu tampil menghibur masyarakat di ruang publik Taman Sritanjung, Kabupaten Banyuwangi. Beragam lagu tradisional Using era tahun 1960-an hingga yang populer saat ini diaransemen dengan genre jazz patrol. Alat musik Barat seperti gitar, kontrabass digabung dengan angklung, seruling dan kentongan.

Sepuluh orang kelompok musik Jazz Patrol Banyuwangi Putra, berasal dari Kelurahan Temenggungan yang sudah terbentuk sejak generasi 1970-an. Kali ini mereka berupaya bangkit menghibur masyarakat di fasilitas panggung outdor taman kota setiap malam minggu.

"Kami membawakan lagu-lagu lama tahun 60 sampai 70-an. Biar anak muda mengenal lagu-lagu using lama. Lewat jazz patrol, lagu lama Banyuwangi biar enak didengarkan," kata Eko Rastiko (38) Ketua Jazz patrol Banyuwangi putra, Sabtu malam (18/2).

Lagu-lagu Using lama seperti 'Nebar Jolo', 'Teta-teta' dan 'Tanah Air' karya Andang CY dimainkan, ratusan pengunjung yang hadir diajak bernostalgia.

Selain lagu lama, lagu Anak-anak seperti 'Cublak-cublak Suweng' juga dihadirkan dengan aransemen jazzy. Beberapa lagu dangdut berjudul 'Kembalikan Dia' dan lagu pop 'Dia' milik grub band Drive juga dikemas dengan Jazz Patrol.

Eko berharap, semua lagu dari beragam genre yang dikemas dengan Jazz Patrol agar semua kalangan mulai Anak-anak, remaja hingga generasi tua bisa terhibur. "Semua orang yang ingin bernyanyi juga dipersilakan. Jadi tidak ada sekat antara pemain musik dan penonton," lanjut Eko.

Tim Jazz Patrol Banyuwangi Putra, hanya menyediakan sebuah kotak sederhana yang di taruh di depan. Pengunjung yang terhibur, satu per satu terlihat menyisihkan uangnya untuk dimasukkan ke kotak. Selain untuk pemasukan grup musik jazz patrol, uang 'mengamen' tersebut menjadi simbol apresiasi masyarakat yang terhibur dan menghargai seni khas Banyuwangi.

"Saya terhibur dari tadi menikmati lagu-lagu Using lama. Apalagi diaransemen dengan jazz. Tapi saya sangat senang dengan lagu dangdut tapi nge-jazz tadi," ujar Mahmud (38) warga Kalipuro, yang terlihat usai memasukkan selembar uang ke kotak.

Panggung kecil di Taman Sritanjung, menjadi fasilitas gratis yang disediakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Para kelompok musik, seperti Jazz Patrol Banyuwangi Putra bisa tampil menunjukkan kreativitas. "Kami sangat bangga bisa tampil di Taman Sritanjung. Kami tampil di sini dua minggu sekali," tambah Eko.

Jazz Patrol Banyuwangi Putra, sudah pernah tampil di berbagai kota dan provinsi seperti Bali, Kota Surabaya, Malang dan Jember. Kelompok musik tradisi ini juga menjadi bagian dari pelayanan wisata melalui Pokdarwis Kampong Wisata Temenggungan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat Temenggungan.

"Kami sudah pernah keliling Indonesia. Tinggal keluar negeri yang belum. Semoga musik tradisional Banyuwangi bisa tetap lestari dan dikenal," ujar dia.

(MT/MUA)
  1. Seni dan Budaya
  2. Gaya hidup
  3. Musik
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA