1. BANYUWANGI
  2. SENI DAN BUDAYA

Mushola menyerupai klenteng, simbol keberagaman masyarakat Banyuwangi

Mushola yang sekilas mirip klenteng ini, berada di samping jalan raya dan menyeberang sungai irigasi.

Mushola Al-Mukasyafah. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 20 Februari 2017 17:33

Merdeka.com, Banyuwangi - Praktik nilai keberagaman dan toleransi beragama selalu dijaga oleh masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur. Bila melewati jalan menuju Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, ada mushola dengan arsitektur klenteng di pinggir sungai.

Mushola Al-Mukasyafah didirikan oleh masyarakat Desa Bagorejo dengan gotong royong. Ide arsitektur menyerupai klenteng, mulanya hanya ingin tampak berbeda dan unik.

"Awalnya iseng saja, lihat dari internet ada masjid seperti klenteng di Surabaya. Tidak ada tujuan lain," kata salah satu pendiri Mushala Santoso (56) kepada Merdeka Banyuwangi, Senin (20/2).

Mushola yang sekilas mirip klenteng ini, berada di samping jalan raya dan menyeberang sungai irigasi. Bila dilihat dari jalan raya warna dominan merah dan hijau menegaskan budaya arsitektur klenteng. Begitu juga desain cap lampu seperti lampion. Sedangkan bagian atap menyerupai pagoda.

Mushola Al-Mukasyafah
© 2017 merdeka.com/Muhamad Ulil Albab

Santoso mengatakan, mulanya Mushola ini hanya berukuran 4x4 meter persegi. Kemudian tahun 2010 ada ide renovasi agar lebih besar namun dengan arsitektur klenteng.

"Dana awal bangun mushola cuma lima juta. Kemudian dapat sumbangan dari teman-teman dan masyarakat. Sebenarnya kalau kalau masyarakat sini termasuk saya etnis Jawa semua. Tidak ada yang Tionghoa," kata Santoso.

Selain sebagai tempat ibadah, mushola ini juga menjadi tempat berkumpul bagi masyarakat. "Siapapun yang datang ke sini kami terbuka menerima. Biar semakin banyak saudara dan banyak yang sembahyang berjamaah di sini," ujarnya.

Tempat ibadah umat muslim yang menyerupai Klenteng, juga ada di Kelurahan Sumberejo, Banyuwangi dan di 9 kota lain seperti Surabaya, Semarang dan Puralingga.

"Bangunan seperti ini kan memang terinspirasi dari Laksamana Cheng Hoo, orang dari negara Cina yang pernah menyebarkan agama Islam di Indonesia," ujar Santoso.

(FF/MUA)
  1. Kerukukan Umat Beragama
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA