1. BANYUWANGI
  2. SENI DAN BUDAYA

Pemilihan Lalare Orchestra, ruang regenerasi seniman Banyuwangi

Dulu ajang ini susah mencari peserta. Sekarang banyak yang daftar.

©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 03 April 2017 16:39

Merdeka.com, Banyuwangi - Sebanyak 113 siswa SD sampai SMP se-Kabupaten Banyuwangi mulai mengikuti seleksi pemilihan anggota Lalare Orchestra angkatan tahun 2017. Seleksi yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi ini akan memilih para siswa yang bisa memainkan alat musik angklung, saron, gendang dan terbang.

Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudpar, Kholikul Ridho, mengatakan seleksi untuk mempersiapkan pemain Lalare Orchestra dalam Banyuwangi Festival, sekaligus memberi ruang edukasi agar Banyuwangi memiliki regenerasi seniman muda.

"Awalnya dulu masih susah mencari peserta, karena mengandalkan partisipasi siswa. Awal 2015 ada 70 anak, tahun 2016 kemarin 100 anak dan ada yang mengajukan hingga dapat penghargaan PATA, akhirnya minat masyarakat meningkat," ujarnya di sela seleksi Lalare Orchestra di SDN Model, Kelurahan Sobo, Sabtu (1/4).

Ridho melanjutkan, anggota Lalare Orchestra ini maksimal harus kelas satu SMP. Rencananya Anak-anak Lalare Orchestra akan diberi ruang kreatif untuk lebih mengeksplorasi musik etnik tradisional Banyuwangi. Sehingga Anak-anak Lalare Orchestra bisa menggabungkan musik tradisi dengan jazz.

"Kemarin hanya ada pelajar SMA yang main jazz. Rencana tahun 2018 mau digabungkan dengan Lalare. Biar ada Anak-anaknya. Musik jazz dengan alat musik etnik digabungkan," ujarnya.

Dari situ, Ridho juga mulai mencari anak yang bisa memainkan alat musik gitar akustik dan kajon tingkat SD. Kemudian digabungkan dengan anak-anak Lalare Orchestra yang fokus memainkan alat musik etnik.

"Untuk menjalankan itu, kami koordinasi dengan Dinas Pendidikan, yang mengutus tiap UPTD. Kemudian kami fasilitasi juga dengan Dewan kesenian Belambangan. Jadi saling menguatkan antar SKPD, untuk pariwisata Banyuwangi," jelasnya.

Sementara itu, Molyadi salah satu juri dan pelatih pemain angklung Lalare Orchestra mengatakan, sebagian besar peserta yang mengikuti seleksi sudah pernah menjadi anggota Lalare. "Ada sekitar 75 persen kebanyakan anggota Orchestra 2015-2016, yang sudah ikut. Itu diseleksi lagi, mencari kualitas yang lebih baik," ujarnya.

Festival Lalare Orchestra 2017 akan berlangsung pada 22 Juli mendatang, mengambil tema angklung. Sehingga pada tahun ini akan menambah 10 pemain angklung. Dari 23 peserta pemain angklung, Molyadi akan mencari 14 anak terpilih yang bagus memainkan alat musik angklung.

"Musik tradisional Banyuwangi terkenal dengan angklung, coba ngangkat itu. Tahun ini peserta angklung 23 orang, yang enggak lolos akan tetep diikutkan untuk nabuh patrol, cenceng dan gong," jelasnya.

Dalam ajang seleksi ini, tidak hanya menguatkan koordinasi dengan SKPD. Namun juga dengan para guru dan wali murid agar turut berpartisipasi mau mengantarkan selama proses seleksi dan latihan.

"Kami datang rombongan dengan 17 anak. Mereka ada yang sudah bisa main dari sanggar musik, ada juga yang belajar dari fasilitas sekolah," ujar Edi Suprapro, guru SMPN 1 Srono.

(MH/MUA)
  1. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA