Ini pertama kalinya diselenggarakan Student Jazz Festival oleh Pemkab Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bumi Blambangan akan memberi panggung bagi talenta muda di Student Jazz Festival (SJF) 2016 yang bakal diselenggarakan pada 22 hingga 23 April besok di lapangan parkir Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kenapa kali ini para pemusik muda yang ingin ditampilkan? Alasannya sederhana memberi ruang pada kaum muda di Banyuwangi.
Jika selama ini Festival Jazz di Banyuwangi kerap menampilkan sederet artis papan atas. Kini waktunya para pelajar daerah menunjukkan performanya. Para pelajar ini diberi panggung unjuk kebolehan bermain musik di SJF yang merupakan agenda baru di rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016.
Memang selama B-Fest digelar sejak 2012 silam. Warna musik jazz sudah menjadi ciri musikalitas yang sudah akrab di telinga masyarakat Bumi Blambangan. B-Fest tiap tahun rutin menggelar event musik jazz seperti Festival Jazz Ijen di kaki Gunung Ijen serta Jazz Pantai di Pantai Boom.
Sederet musisi jazz nasional seperti Fariz RM, Immaniar, Andre Hehanusa, The Groove, Glen Fredly, Tompi, dan sejumlah nama lain kerap mengisi event jazz di kabupaten berjuluk the Sunrise of java ini.
“Potensi bermusik di lingkungan pelajar sangat besar. Karena itu mereka perlu diberi wadah untuk menyalurkan bakat yang dimiliki. Student Jazz Festival ini akan menjadi panggung sekaligus batu loncatan bagi mereka yang memang serius di jalur ini,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (21/4).
Musik jazz merupakan genre musik yang membutuhkan skill khusus untuk memainkannya. Terutama kemampuan improvisasi yang lebih ketimbang musik lain. Musik ini juga memiliki sub genre banyak. Seperti swing, jazz fusion, dan smooth jazz menjadi warna belantika musik jazz. Dengan memainkan musik jazz tentunya akan memperkaya wawasan bermusik para pelajar.
“Lewat festival ini kami ingin membuka wawasan anak-anak muda terhadap genre musik lebih luas. Selain itu, musik jazz juga musik dengan image yang baik. Harapan kami bisa menginfluence energi positive bagi pelajar dan menjauhkan mereka dari tindak negatif,” lanjut Anas.
Tidak hanya untuk menyalurkan bakat, melalui festival ini kemampuan bermusik para pelajar juga ditingkatkan. Dua musisi jazz profesional, Nikita Jeffrey Dompas dan Indra Azis dijadwalkan akan hadir memberi mentoring skill bermain musik jazz.
Nikita adalah seorang gitaris jazz yang mewakili generasi muda berbakat dalam panggung Jazz Indonesia. Dia merupakan sarjana musik yang menjadi gitaris salah satu penyanyi jazz tanah air yaitu Andien. Sedangkan Indra Azis merupakan profesional coach musik, khususnya pelatih vokal di X-Factor.
“Mereka akan memberikan sentuhan jazz yang berkualitas pada musikalitas para pelajar. Tentunya ini akan memberikan pengalaman yang seru bagi mereka para pelajar,” ucap Anas.
Nikita dan Indra sendiri sudah datang ke Banyuwangi untuk memberikan coaching clinic kepada seluruh peserta SJF selama dua hari, terhitung sejak 7 hingga 8 April lalu. Dan mereka akan datang lagi untuk pemantapan hari ini.
Selain menularkan ilmu, Nikita dan Indra juga akan tampil sebagai bintang tamu yang salah satunya akan mengaransemen lagu khas Using dengan aransemen Jazz.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, SJF yang kali pertama digelar ini akan diikuti lebih dari 40 grup band pelajar tingkat SMA se-Kabupaten Banyuwangi.
Selain band pelajar daerah, beberapa band pelajar luar kota juga akan ikut meramaikan pentas ini seperti dari Surabaya, Malang dan Denpasar. Setiap band akan membawakan dua lagu yang diaransemen jazz. Mereka juga wajib menampilkan lagu daerah.
“Untuk pelajar Banyuwangi, wajib lagu Using (Osing). Sedangkan luar daerah bisa membawakan lagu daerahnya masing-masing,” tandas Sulihtiyono.