Ide pembuatan aplikasi Warung Singojuruh, digagas oleh para pemuda Kecamatan Singojuruh.
Merdeka.com, Banyuwangi - Ingin makan rujak soto dan beragam menu tradisional khas Banyuwangi tanpa harus repot-repot keluar, saat ini masyarakat maupun wisatawan bisa cukup pesan melalui aplikasi Warung Singojuruh.
Melalui aplikasi Warung Singojuruh yang bisa didownload di Appstore, masyarakat maupun wisatawan bisa pesan beragam makanan, camilan dan minuman. Maka sekitar 10-30 menit kemudian, menu kuliner pesanan akan sampai di lokasi dan siap untuk dinikmati.
Ide pembuatan aplikasi Warung Singojuruh, digagas oleh para pemuda Kecamatan Singojuruh, untuk memberdayakan warung-warung di desanya.
"Awalnya hanya coba menjualkan lewat Facebook dan Instagram, kok banyak yang pesan. Akhirnya kami coba buat aplikasinya. Tinggal diunduh, tanpa harus login langsung bisa dipakai," ujar Supardi, Tim leader pemuda Singojuruh kepada Merdeka Banyuwangi, Selasa (15/8).
Aplikasi Warung Singojuruh baru dilauncing kemarin Senin (14/8), namun kata Supardi, sudah mulai banyak masyarakat yang memesan.
"Pagi ini sudah ada empat orang yang pesan. Kalau yang pesan di sekitar Singojuruh, 10-15 menit sudah sampai. Tapi kalau di kawasan Banyuwangi kota, sekitar 30 menit bisa sampai," jelasnya.
Para pemuda Singojuruh sendiri, sudah menggandeng 16 warung-warung di desanya yang siap menerima pesanan. Sebelumnya pemilik warung sudah diedukasi agar makanannya enak, bersih, serta tampilannya menarik.
"Jadi ada edukasi juga, misalkan kurang asin, kurang manis, tampilan kurang menarik, kami beri tahu," jelas Mameth, Tim tester kuliner sekaligus pengelola aplikasi Warung Singojuruh.
Mameth kemudian menunjukkan cara kerja aplikasi Warung Singojuruh melalui ponselnya. Dari aplikasi tersebut, masyarakat bisa memilih beragam menu makanan. Ada rujak soto, mie ayam, bakso campur, sego wader, sego tempong, sate kambing, pelasan tawon, nasi cumi-cumi hingga tahu lontong.
"Total menunya sementara masih ada 55," terangnya. Tidak hanya jenis makanan berat, dari sana juga bisa memesan beragam camilan tradisional khas Banyuwangi seperti cenil, serabi, ketan kirip, donat putri dan tahu walik.
"Sekaligus bisa pesan minumnya. Kalau pesan es teh sampai es campur juga kami layani," terangnya.
Proses transaksinya, untuk memastikan bahwa pemesan tidak hanya bergurau, Mameth dan tim lainnya bakal menelepon pemesan. Bila merespon dan benar memesan, maka akan dikirim.
"Kalau uangnya langsung dibayar di lokasi pemesan," jelasnya.
Sementara itu, Camat Singojuruh, Muhammad Lutfi menambahkan, semangat pemuda untuk memberdayakan pelaku usaha warung, didukung di bawah program E-commers dan BUMdes.
"Kami juga membantu warung-warung melalui anggaran APBDes. Satu kecamatan ada 240 UMKM, kalau e-commers membantu seluruh UMKM. Kalau e-warung (Aplikasi Warung Singojuruh) khusus kuliner," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga bakal mengembangkan titik wifi di masing-masing dusun agar semua masyarakat bisa lebih mudah mengakses internet.
"Dari setiap desa sudah ada, tinggal menyebarkan lagi titik wifi ke dusun," jelasnya.
Pemesanan kuliner secara online diharapkan bisa membantu wisatawan maupun masyarakat yang ingin menikmati makanan tanpa harus repot keluar untuk mencari.
"Ada tamu, males keluar, gak harus repot dandan, gak pakek ninggalin rumah, enggak habisin bensin. Tinggal klik. Makanan datang," ujarnya.