1. BANYUWANGI
  2. GAYA HIDUP

Perjalanan 2 wisatawan asal Jerman menikmati kopi luwak di Oemah Kopi

Mereka bilang ini pertama kalinya mereka minum kopi terenak yang pernah diminum.

Falk dan Luzia di Oemang Kopi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 05 Oktober 2016 14:29

Merdeka.com, Banyuwangi - Falk dan Luzia, dua wisatawan asal Jerman sesampainya di Banyuwangi memberanikan diri untuk mencari lokasi Oemah Kopi. Sebuah wisata kebun kopi luwak di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro.

Berangkat dari homstay di kawasan Terminal Karangasem, Falk dan Luzia memulai perjalanan pada pukul 09.00 WIB. Tanpa pemberitahuan kepada pemilik Oemah kopi, terlebih dahulu.

Falk dan Luzia berfoto bersama warga sekitar Oemah Kopi
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

Kedua wisatawan asing ini, langsung mencari lokasi Oemah Kopi dengan bermodalkan kendaraan sepeda motor, alat bantu GPS dan bertanya kepada masyarakat sekitar. Hasilnya pada pukul 11.00 WIB, mereka berhasil sampai di lokasi.

"Jam 11 baru nyampe Oemah Kopi. Mereka cerita butuh perjuangan untuk sampai ke sini karena hanya berdua saja naik motor, mereka bilang mungkin sudah 100 kali lebih tanya orang sekitar di sepanjang jalan," cerita Imam Mukhlis (25), pemilik Oemah Kopi usai melayani dua tamunya yang datang secara dadakan terebut, Selasa (4/10).

Imam melanjutkan, dua tamunya penasaran dengan paket wisata Oemah Kopi yang menawarkan bisa jalan-jalan ke kebun kopi, memetik kopi bersama petani, menyangrai kopi, sampai menyeduh kopi luwak liar sendiri untuk dinikmati.

"Falk dan Luzia mengambil paket wisata coffee tour. Mereka bilang ini pertama kalinya mereka minum kopi terenak yang pernah diminum. Dan bilang ini pengalaman yang sangat menakjubkan," jelasnya.

Tidak hanya itu, selesai menikmati kopi luwak hasil seduhan sendiri. Falk dan Luzia foto bersama dengan satu ekor luwak yang sudah dipelihara Oemah Kopi.

Di sana, Imam memang sengaja memelihara satu ekor luwak agar wisatawannya tahu seperti apa wujud hewan tersebut. Untuk kopi luwak yang diproduksi, semua merupakan hasil kopi luwak liar yang sudah dikumpulkan oleh petani dari kebun kopinya seluas 9 hektare.

Falk dan Luzia menyangrai biji kopi
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

"Setelah minum kopi mereka penasaran dengan kopi luwak. Saya bilang untuk 2-5 kilogram kopi luwak biasanya butuh waktu satu minggu. Karena sasampainya di Jerman nanti mereka ingin membeli kopi luwak liar ini 10 kilogram secara bertahap," ujar Imam.

Setelah dua jam berlalu menikmati paket wisata kebun kopi luwak, Falk dan Luzia akan melakukan pendakian ke Gunung Ijen. Rencananya akan menginap dua hari di Banyuwangi, sebelum melanjutkan perjalanan ke Bali.

(FF/MUA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA