1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

58 nelayan Bangsring 'tantang' MURI menyelam 28 jam di Selat Bali

Setelah acara menyelam, festival dIlanjutkan dengan penanaman 1.000 terumbu karang.

Bupati Anas beri sambutan Banyuwangi Underwater Festival. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Sabtu, 21 Mei 2016 12:08

Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi Underwater Festival 2016 'tantang' Museum Rekor Indonesia (MURI) menyelam 28 jam di obyek wisata Zona Perlindungan Bersama (ZPB) Rumah Apung, Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur.

Di acara yang digelar di obyek wisata yang berada di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo hingga Minggu besok ini, 58 nelayan akan menyelam di Pantai Selat Bali seluas 15 hektar tersebut. Para nelayan akan memecahkan rekor menyelam terlama.

Dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi, Pujo Raharjo, festival ini akan diawali upacara pengibaran bendera Merah Putih di bawah laut. Upacara dipimpin langsung Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal), Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan.

"Setelah upacara, festival dilanjutkan dengan pelepasan ekspedisi bawah laut untuk memecahkan rekor MURI, yaitu melakukan penyelaman terlama. Ada 58 nelayan yang akan menyelam di Selat Bali selama 28 jam," terang Pujo di lokasi acara.  

Para nelayan akan melakukan monitoring, memantau perubahan yang terjadi di sekitar perairan bangsring, mulai dari perubahan arus, jenis ikan dan kondisi karang. "Penyelaman akan dilakukan di wilayah Perairan Bangsring (Selat Bali) mulai hari ini sampai Minggu besok. Jadi mereka akan menyelam selama dua hari," kata dia.

Kembali Pujo menjelaskan, ke-58 nelayan ini tidak menyelam secara bersamaan, tapi secara bergantian. "Puluhan nelayan akan menyelam secara bergiliran sambil mengamati kondisi bawah laut. Hasil monitoring ini nantinya akan menjadi pegangan data bagi penglola ZPB Bangsring khususnya dan juga Pemkab Banyuwangi untuk mengetahui kondisi perairan di Bangrisng," sambung Pujo.

Setelah acara menyelam, festival dIlanjutkan dengan penanaman 1.000 terumbu karang tranplantasi secara simbolis di Pantai Bangsring. Kemudian dilakukan serentak di pantai-pantai yang berada di sembilan kecamatan se-Banyuwangi.

"Total ada 5.000 terumbu karang yang ditanam di bawah laut. Terumbu karang ini berfungsi melindungi telur-telur ikan yang ada di laut. Jika satu ikan saja menghasilkan jutaan telur. Jika satu persennya saja, telur itu menjadi ikan, maka jumlah ikan di lautan akan luar biasa," ucapnya.

Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang melibatkan anak-anak sekolah ini. Di Banyuwangi Underwater Festival ini, juga ada kegiatan Marine Education bagi sekitar 250 anak-anak usia PAUD, TK dan SD di wilayah Bangsring.

"Di setiap festival, harus ada edukasi bagi anak-anak sekolah. Itu kenapa di setiap festival kita selalu mengajak anak-anak sekolah untuk hadir. Karena memori anak-anak ini sangat luar biasa. Mereka mampu mengingat sebuah peristiwa dengan waktu yang sangat lama. Untuk itu, setiap festival harus bisa memberi edukasi bagi anak-anak," ucap Anas.

Di acara yang menjadi bagian agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 juga menggelar lomba fotografi bawah laut selama dua hari, Sabtu dan Minggu. Obyek foto adalah Perairan Bangsring merebutkan total hadiah Rp 25 juta. Lomba fotografi ini untuk masyarakat umum, siapa pun boleh ikut.

(FF/MA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA