Dengan perawat kampanye kesehatan, merupakan bagian dari pencegahan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi akan meningkatkan bidang kesehatan. Untuk itu, perawat di Banyuwangi diminta mengkampanyekan masalah kesehatan di tengah masyarakat.
"Semaju apapun bidang ekonomi, jika tidak sehat orangnya, maka tidak ada artinya," ungkap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Pelantikan Pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persatuan Pengurus Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Banyuwangi dan Seminar Nasional Kesehatan, di Hotel Baru Indah, Gambiran, Minggu (30/10). Acara ini dihadiri perawat se wilayah tapal kuda Jawa Timur.
Dengan kampanye kesehatan, menurut Anas, merupakan bagian dari pencegahan. Dengan gaya hidup sehat, maka berbagai penyakit akan dapat dicegah. "Pengobatan itu penting tapi lebih penting pencegahan," paparnya.
Kampanye kesehatan, lanjut Anas, bisa disinergikan dengan berbagai pihak. Para perawat dapat bekerjasama dengan puskesmas, pemerintah desa dan juga sekolah. "Anak-anak sekolah itu banyak jajan makanan yang tidak sehat. Para perawat perlu untuk ikut mengkampanyekan hidup sehat ini. Ajak kerjasama kepala desa dan puskesmas," terang Anas.
"Karena saat ini, Pemkab telah mendelagasikan berbagai kewenangan primer ke tingkat desa. Jadi, PPNI perlu menjalin kerjasama dengan pemerintah desa," lanjut Anas.
Menurutnya, perawat sebagai masyarakat terpelajar dan mengerti kesehatan, memiliki tanggungjawab sosial untuk berkontribusi kepada kesehatan rakyat. "Saya kira, kontribusi perawat akan sangat penting dalam menjaga kesehatan masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Ketua DPD PPNI Banyuwangi Sismulyanto, jumlah perawat di Banyuwangi mencapai 2 ribu orang. "Dan semuanya siap untuk berkontribusi dalam membangun Banyuwangi terutama dalam bidang kesehatan," ungkap Sismulyanto.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubenur Jawa Timur Saefullah Yusuf juga menyempatkan menyapa ribuan perawat yang hadir menggunakan telekonference. Wagub Saefullah, dalam kesempatan itu, mengajak para perawat untuk ikut serta membangun road map kesehatan Jawa Timur. "Ke depan kita bersama-sama menyusun road map kesehatan di Jawa Timur," ajaknya lewat saluran telepon seluler.
Dalam acara tersebut juga dihadiri beberapa tokoh kesehatan. Antara lain A Mudjib Afan, Ketua Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia Jawa Timur, Nursalam, Ketua DPW PPNI Jawa Timur dan Nur Suhud, anggota Komisi IX DPR.