Usai pensiun ini, Slamet akan mendedikasikan hari-harinya dengan kerja-kerja sosial.
Merdeka.com, Banyuwangi - Setelah menjabat empat tahun sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Slamet Kariyono mengakhiri tugasnya mulai hari ini, Senin (31/10). Perpisahannya dengan aparat birokrasi Pemerintah Daerah pun digelar cukup sederhana lewat apel pagi. Slamet pun bahkan berjalan langsung mendatangi karyawan satu persatu untuk berpamitan dan meminta maaf selama masa kepemimpinannya.
Bila biasanya pejabat berdiri menunggu untuk disalami, tetapi tidak berlaku bagi Slamet Kariyono. Dengan rendah hati, Slamet yang telah mengabdikan dirinya hampir 13 tahun di Banyuwangi, merasa perlu untuk menyapa dan meminta maaf langsung kepada bawahannya atas kesalahan selama dia menjadi pimpinan para birokrat.
“Saya yakin selama saya memimpin pasti banyak kesalahan dan hal-hal yang kurang berkenan. Untuk ini saya yang harus mendatangi bapak dan ibu,” ujar Slamet yang saat itu diberi kesempatan berpidato langsung memimpin apel pagi di halaman kantor Pemkab Banyuwangi. Ia lantas turun podium dan berjalan menuju barisan apel.
Slamet mendatangi mereka satu-persatu sambil berujar, “Mohon maaf saya selama menjadi Sekda ada yang kurang berkenan di hati Bapak dan Ibu. Baik perintah saya maupun tutur dan perilaku kami. Semoga kita semua nanti bisa pensiun dengan berkah,” ujar Sekda sambil menahan haru.
Para birokrat yang disapa pun tak kalah harunya. Menurut mereka apa yang dilakukan Sekda ini sangat mengejutkan karena beliau justru yang menghampirinya. “Beliau memang orang rendah hati, perkataannya halus. Ini justru bikin saya terharu,” ujar salah satu pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Banyuwangi,Estiningari.
Slamet Kariyono adalah seorang PNS sejak tahun 1984. Ia diangkat menjadi sekda sejak Juli 2012 lalu dalam kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas. Saat itu usia Slamet sudah mamasuki usia 56 tahun, yang menurut undang-undang perturan Pegawai Negeri (PN) sudah pensiun. Namun karena dedikasi dan prestasinya yang bagus, Bupati Anas pun memperpanjang jabatannya hingga dua kali periode.
Menurut Slamet, selama bekerja bersama dengan Bupati Anas dia mendapatkan banyak hal yang bermanfaat. Mulai dari komunikasi yang baik dalam tim, ide-ide untuk memajukan daerah hingga berbuah prestasi segudang yang diraih Pemkab.
“Penghargaan yang banyak kita peroleh harus kita syukuri. Ini bukan hanya kerja orang per orang, tetapi hasil kerja keras dan kekompakan bersama mulai dari bupati, rakyat dan birokrasi. Ini harus terus dijaga, jangan ada saling suuzdon antar pegawai, kalau ada satu dua yang kurang baik perlu kita ingatkan terus,” pesan Slamet.
Dalam kesempatan itu, Bupati Anas mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas pengabdian dan dedikasi Slamet selama ini. “Pak Slamet ini menurut saya telah memberikan kontribusi yang lebih bagi Banyuwangi. Sebagai pucuk pimpinan birokrat, dia sudah bekerja profesional. Pak Slamet mampu menumbuhkan kekompakan di kalangan birokrat, yang ini merupakan modal sosial yang luar biasa untuk menggerakkan daerah,” puji Anas.
Usai pensiun ini, Slamet akan mendedikasikan hari-harinya dengan kerja-kerja sosial. Selain tentunya juga mendekatkan diri kepada Yang Maha Esa. “Usai pensiun ini saya akan mengisi waktu dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, baik secara kualitas maupun kuantitas. Kebetulan saya takmir masjid di lingkungan saya. Yang kedua, saya akan mulai kerja sosial saya. Saya akan menyiapkan ambulance gratis untuk warga yang tidak mampu yang mau ke puskemas bisa diantar dengan mobil ini. Akan kita rekrut teman-teman yang mau kerja sosial. Selain itu, profesi saya selanjutanya adalah petani, kembali ke asal usul keluarga kami,” katanya.