1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

'Banyuwangi harus pakai strategi pemasaran satu great dengan Bali'

"Lombok tak dikenal di dunia, apalagi Banyuwangi. Jadi harus pakai strategi endorse, untuk pariwisata terbaik kita, suka tidak suka," kata Arief.

Menteri Pariwisata. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Sabtu, 17 Juni 2017 21:16

Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Kabupaten Banyuwangi harus pintar membuat strategi pemasaran pariwisata agar bisa satu great dengan Bali. Hal ini disampaikan Arief usai meresmikan rute penerbangan perdana pesawat Nam Air Jakarta-Banyuwangi, Jumat (16/6).

"Lombok tidak dikenal di dunia, apalagi Banyuwangi. Jadi harus pakai strategi endorse, untuk pariwisata terbaik kita, suka tidak suka, yang dikenal adalah Bali," ujar Menpar Arief.

Arief melanjutkan, untuk pasar pariwisata bahkan pulau Bali lebih populer dibandingkan negara Indonesia.

"Bahkan lebih banyak yang tahu Bali. Saya bilang begini mungkin ada yang marah, enggak apa-apa. Tapi lakukan lah, kita adalah bions bali, bagian dari great Bali," katanya.

Dari situ, melalui aksebilitas rute penerbangan Jakarta-Banyuwangi, Arief menyarankan agar jalur penerbangan dari Bali ke Banyuwangi harus dibuka. Sehingga, tidak hanya membidik pasar penerbangan Banyuwangi.

"Maka penerbangan dari Bali ke Banyuwangi harus dibuka. Promosinya harus besar besaran, mungkin dulu tutup karena jadwalnya terlalu pagi. Nanti bisa dibuka, disesuaikan dengan kepariwisataan. Karena aksebilitas merupakan yang utama dalam pengembangan pariwisata," ujarnya.

Dia melanjutkan, dari 40.000 sheet per tahun dengan satu kali penerbangan per harinya bisa mudah untuk didapatkan. Bahkan bisa ditingkatkan lagi minimal 100 ribu sheet dengan tiga kali penerbangan per hari. Caranya dengan membidik kunjungan penerbangan dari lima daerah di sekitar Banyuwangi, seperti Jember, Bondowoso, Situbondo dan Jembrana Bali.

"Sekarang saja sudah ada 120 ribu. Jumlah penduduk ke lima daerah itu total sekitar 6 juta. Anggap saja satu persennya terbang, berarti ada 600 orang, padahal kapasitas pesawat hanya 150 penumpang. Sangat potensial," ujarnya.

(MT/MUA)
  1. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA