1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Bupati Anas tantang PB ISSI buka 1 etape penuh di Banyuwangi

"Saya sudah minta finish (akhir) di Banyuwangi, ternyata tahun ini belum bisa. Saya minta tahun depan finish di Banyuwangi," kata Anas.

Bupati Anas mengalungkan medali . ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Minggu, 28 Januari 2018 12:40

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menantang Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport (PB ISSI), membuka 1 etape penuh International Tour de Indonesia (ITdI) di wilayahnya. Hal itu dia sampaikan setelah terlaksananya etape 3 ITdI, di titik finish di Banyuwangi, Sabtu (27/1).

Anas mengatakan daerahnya siap dalam hal infrastruktur fisik maupun sumber daya manusia. Kepolisian, TNI, kepala desa, hingga masyarakat di desa-desa sudah terbiasa menghadapi penyelenggaraan balap sepeda.

Dari rangkaian even pendukung sport tourism ada 2 even olahraga sepeda tingkat internasional yang digelar setiap tahun. Even itu adalah International BMX di Muncar dan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) yang telah 6 kali diselenggarakan.

"Saya sudah minta finish (akhir) di Banyuwangi, ternyata tahun ini belum bisa. Saya minta tahun depan finish di Banyuwangi, bahkan kalau bisa disediakan 1 etape khusus di Banyuwangi," kata Anas.

Bahkan Anas mengusulkan agar ada rute memutar dari Banyuwang ke Situbondo, dilanjut Bondowoso, menuju Banyuwangi kembali lewat Jember. Menurutnya langkah itu akan selaras dengan manfaat ITdI, yakni memperkenalkan bangsa dan daerah-daerah pada dunia.

"Sehingga tidak hanya Pantura, tapi juga jalur selatan mendapatkan experience dari even ini," kata Anas lagi.

Sementara itu, Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengatakan memang menjadi rencananya menentukan titik finish akhir di Banyuwangi. Namun kemudian titik start berada di Candi Prambanan, Jawa Tengah, sehingga lintasan balap kurang panjang bila berakhir di Banyuwangi.

"Bisa titik finish di Banyuwangi kalau start awal dari Jakarta. Tahun ini kami baru bangun lagi setelah 7 tahun pingsan," kata Oktohari.

Dia berjanji ITdI tahun depan ditambah, namun belum bisa dipastikan menjadi 5 atau 6 etape. Penyelenggaraan balap sepeda di Banyuwangi diakuinya memberikan rasa nyaman karena ada tangan-tangan tepat yang mengerjakan hingga didapati hasil baik.

Oktohari jug menyatakan pasti akan menepati janjinya satu lagi, yakni membuat arena track down hill atau sepeda gunung di Banyuwangi.

"Insya Allah PB ISSI membuat track down hill sekaligus even internasionalnya di Banyuwangi," kata Oktohari lagi.

Etape 3 ITdI tahun ini memiliki jarak paling panjang, yakni 220 kilometer dari Probolinggo sampai Banyuwangi. Berhasil menang di etape ini pebalap Charlampos Kastrantas dari Java Pasrtizan Pro Cycling Team Serbia.

Juara umum individu masih digenggam pebalap KFC Cycling Team asal Indonesia, Abdul Ghani. Dia harus mempertahankan capaiannya itu di etape terakhir besok, Gilimanuk-Denpasar Bali sepanjang 162 kilometer, agar benar-benar meraih juara umum ITdI 2018.

Sebelumnya pebalap telah melalui etape pertama dari Candi Prambanan di Kabupaten Klaten hingga Kabupaten Ngawi, Jawa Tengah berjarak 170 kilometer. Etape 2 start di Madiun, finish di Mojokerto dengan panjang lintasan 117,7 kilometer.

(MT/MT) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Olahraga
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA