"Yang muslim Salat dan yang Nasrani, Hindu juga melakukan ibadah di sekitar sini saja," ujar Ranji.
Merdeka.com, Banyuwangi - Ratusan Calon Pasukan Raider Angkatan Darat (AD), tetap menjalankan ibadah Salat saat latihan militer yang berlangsung selama 84 hari. Suasana ibadah berjamaah, bagi umat Islam, tampak dijalani calon pasukan elit TNI AD tampak saat masuki area Taman Geopark Gunung Ranti, Kabupaten Banyuwangi, Kamis sore (22/11).
"Kita selalu berharap mencetak pasukan yang elit dan juga relijius. Latihan berat terus jalan, ibadah juga harus nomer satu," ujar Ranji, Pelatih pembentukan pasukan Raiders TNI AD, Kapten Inf Ranji Sasmita.
Saat ibadah, para pasukan menggunakan baju luar sebagai alas sajadah. Tidak hanya pasukan beragama Islam, para calon Raider non muslim juga tetap melakukan ibadah.
"Yang muslim Salat dan yang Nasrani, Hindu juga melakukan ibadah di sekitar sini saja," ujar Ranji. Ibadah merupakan hak rohani bagi manusia untuk Tuhannya," katanya.
Ranji melanjutkan, sebanyak 500 personel telah diberangkatkan sejak 22 September dari Kabupaten Bondowoso, dan akan berakhir di Pantai Grajakan Banyuwangi 14 Desember mendatang.
Selama latihan gerilya, pasukan harus melintasi tantangan di darat, laut, rawan dan gunung. Dalam sehari rata-rata calon pasukan elit harus menempuh jalan kaki 45 kilometer.
"Ini kegiatan Satjarkostrad gelombang kedua. Dari 6 ribu kita seleksi menjadi 500 personel. Dan saat ini latihan di tahap basis. Aplikasi menyerang suatu tempat, membebaskan tawanan dan kegiatan genting lainnya" katanya.