1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Pelayanan Kesehatan Sepenuh Hati, Dokter Agus: Jangan Bedakan Pasien Umum dan BPJS

"Ada pasien ditolong dulu, jangan tanya-tanya BPJS, orang ini perlu ditolong dulu," kata Agus.

Puskesmas Sobo Banyuwangi. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Sabtu, 24 November 2018 06:16

Merdeka.com, Banyuwangi - Pelayanan kesehatan sepenuh hati tidak akan membeda-bedakan pasien adalah anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau bukan. Saat pasien datang, tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan sepenuh hati akan langsung menolong, tidak banyak bertanya pasien itu anggota BPJS atau bukan.

Hal itu disampaikan dr Agus Ali Fauzi, PGD, Pall Med (ECU) sebagai motivator dalam acara seminar kesehatan memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/11).

Kepala Instalasi Paliatif RSUD Dr Soetomo Surabaya itu terkenal setelah video dirinya memberikan seminar kesehatan secara jenaka di depan pensiunan BRI Cabang Surabaya Februari 2018 lalu, viral di media sosial. Dalam seminarnya, dia kerap membuat suasana menyenangkan, mengajak membahagiakan orang lain, memberikan pelayanan sepenuh hati, menghindari stres, selalu membantu, bersyukur kepada tuhan, dan selalu tersenyum kepada orang lain.

Begitu juga kali ini di depan lebih dari 600 peserta dari kalangan tenaga kesehatan, mahasiswa kesehatan, hingga pegawai beberapa perusahaan swasta. Dia mengajak semua peserta seminar memberikan pelayanan yang baik, dan kepada tenaga kesehatan agar menghindarkan pasien miskin dari kebingungan.

"Biar kita yang sehat ini saja yang kebingungan memecahkan masalah-masalah. Ada pasien ditolong dulu, jangan tanya BPJS BPJS, orang ini perlu ditolong dulu," kata dia.

Dia lalu menyampaikan bahwa melayani bukan merupakan kegiatan yang hina, melainkan kegiatan yang mulia. Melayani dengan prima berarti memenuhi atau melampaui yang dibutuhkan pelanggan atau pasien yang tengah ditangani.

Dia juga memotivasi tenaga kesehatan tetap memberikan pelayanan sepenuh hati kepada pasien yang tidak mampu. Sama sekali tidak diperbolehkan tersenyum sisnis pada pasien miskin, melainkan harus tetap tersenyum simpul pada mereka.

Dia lalu mencontohkan RSUD dr Soetomo Surabaya yang tetap memberikan pelayanan kesehatan meski sedang terbebani piutang Rp 200 miliar dari pasien. Bahkan di sana ada program dimana dokternya keluar mendatangi dan mengobati pasien yang tidak bisa datang ke rumah sakit.

Kepala Instalasi Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD dr Soetomo Surabaya itu menjelaskan bekerja dengan tangan itu baik, bekerja dengan tangan dan pikiran lebih baik, tapi yang paling baik bekerja dengan tangan, pikiran dan hati. Dikatakannya pelayanan dengan sepenuh hati sangat bermanfaat bagi kesehatan kedua belah pihak, pasien maupun tenaga kesehatan yang merawat.

"Yang memberi (pelayanan sepenuh hati) daya tahan tubuhnya meningkat karena senang. Yang diberi (pelayanan sepenuh hati) juga dikasih semangat, dia diorangkan, dan membuat daya tahan tubuhnya meningkat," katanya lagi.

Secara ilmiah tersenyum karena senang membuat hormon endorpin, lemak baik (HDL), T-Lymphosit sel, NK-Cell, hingga gairah hidup seseorang meningkat. Hal itu kemudian berdampak positif dengan meningkatnya daya tahan tubuh dan percepatan penyembuhan penyakit.

"Sebenarnya di Kabupaten Banyuwangi sudah melakukan, ini hanya untuk refreshing saja, bahwa intinya pasien yang sakit jangan dibuat susah," kata dr Agus pada Merdeka Banyuwangi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi dr Widji Lestariono juga menjelaskan, bahwa di Banyuwangi sudah tidak ada lagi pelayanan kesehatan yang membeda-bedakan peserta BPJS atau bukan. Di rumah sakit dan puskesmas-puskesmas pelayanan dilakukan dengan standar yang sama kepada semua pasien.

"Kalau ada pelayanan yang membeda-bedakan seperti itu, saya harus jadi orang pertama yang dilapori," ujar dr Rio, sapaan dr Widji Lestariono.

Kepesertaan BPJS Kesehatan di Banyuwangi masih 50 persen dari jumlah penduduk 1,6 juta jiwa. Dia mengatakan targetnya tahun 2019 seluruh masyarakat Banyuwangi sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Layanan Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA