1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Dalam lima jam, Lelang Produk Pertanian Banyuwangi hasilkan transaksi Rp 168 miliar

"Kami telah melihat langsung produk kopi robusta para pekebun Banyuwangi, kualitasnya bagus," kata Kabarudin.

Lelang produk pertanian Banyuwangi. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 31 Oktober 2017 15:59

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi terus berupaya memfasilitasi pemasaran produk-produk yang dihasilkan petani dan peternak. Salah satunya dengan menggelar Pasar Lelang Agro yang mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung, Selasa (31/10).

Pasar Lelang itu dibuka Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Digelar baru pertama, dalam lima jam, transaksinya menembus angka Rp 168,475 miliar.

Pasar Lelang menghadirkan 49 produsen asal Banyuwangi, mulai petani, peternak, hingga pekebun. Mereka bertemu langsung dengan sepuluh pembeli besar dari Surabaya.

Beragam produk sukses terjual. Misalnya, kopi para pekebun Kalibendo Banyuwangi laku Rp 10 miliar untuk volume 400 ton. Pembeli kopi tersebut adalah Kabarudin, Ketua Koperasi Puspa Agro, pasar pertanian terbesar di Jatim.

"Kami telah melihat langsung produk kopi robusta para pekebun Banyuwangi, kualitasnya bagus. Kopi ini akan kami ekspor ke Hongkong, sebagian diolah menjadi bubuk kopi untuk pasar domestik," kata Kabarudin.

Pekebun kopi yang mendapatkan pembeli tersebut adalah Imam Sunardi, ketua kelompok pekebun kopi Kalibendo. Imam senang karena ini pertama kalinya pekebun kopi seperti dirinya mendapat pembeli besar. Selama ini, dia dan rekan-rekannya menjual hasil panen kopinya kepada tengkulak.

"Alhamdulillah, saya bahagia bisa bertransaksi besar. Harganya lebih baik, biasanya kita jual Rp 20-23 ribu per kilogram, di sini Rp 25 ribu," kata Imam bangga.

Rukiyan, petani buah dari Desa Jambewangi, menilai, pasar lelang ini membuka pasar yang luas bagi kelompok taninya. Selain itu, pasar lelang ini menambah wawasan mereka tentang produk pertanian yang banyak diminati pasar.

Rukiyan mendapatkan order penjualan buah naga organik, manggis, dan durian. "Cepat sekali prosesnya. Ini sangat memudahkan, karena selama ini kami kalau mau menawarkan buah ya datang langsung ke swalayan di Surabaya atau Jakarta," kata Rukiyan.

Secara keseluruhan, pasar lelang ini berhasil menjual 11 komoditas, mulai kopi, benih bawang merah, beras, buah naga, cabai, durian, jagung, jeruk siam, kelapa, manggis, hingga sapi potong. Untuk beras, misalnya, laku 1.000 ton. Ada juga kontrak penjualan sapi 1.000 ekor. Pasar Lelang juga memperkenalkan sejumlah produk kreatif seperti kerajinan bambu dan furnitur untuk penjajakan pasar.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya ingin produsen, khususnya petani, mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan bertemu pembelinya secara langsung tanpa perantara.

"Ini mengefisienkan mata rantai perdagangan yang nantinya bisa menekan inflasi, dan di sisi lain menggembirakan petani dan IKM karena harga yang didapatkan bisa lebih baik. Kami akan gelar Pasar Lelang semacam ini empat kali dalam setahun mulai 2018," kata Anas.

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA