"Tradisi Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari barat sampai timur. Mudah mudahan ini menjadi warna yang akan menguat," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Merdeka, yang menjadi malam puncak resepsi Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72. Acara yang dikemas sangat menarik ini menampilkan beragam atraksi kesenian dan budaya dari Sabang sampai Merauke sebagai representasi Kebhinnekaan di Indonesia.
Tidak seperti biasanya, yang menyuguhkan kesenian lokal di berbagai even Banyuwangi Festival, Festival Merdeka menghadirkan keragaman seni dan budaya yang ada di Indonesia. Beragam Tarian, lagu daerah dan kesenian disuguhkan pada panggung Festival oleh anak anak muda daerah.
"Hari ini tradisi Indonesia kita muncul kan dari Sabang sampai Merauke, dari barat sampai timur. Mudah mudahan ini menjadi warna yang akan menguatkan Indonesia dalam sebuah keutuhan berbangsa dan bernegara," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat memberikan sambutan.
Bupati Anas mengatakan saat ini tantangan Banyuwangi dalam mengisi kemerdekaan semakin berat, di tengah kondisi makro ekonomi nasional yang mengalami penurunan. Namun Pemerintah daerah terus memacu pertumbuhan Indeks ekonomi untuk mendukung perekonomian masyarakat.
"Sektor konsumsi masyarakat yang turun menjadi tantangan tersendiri bagi kita, mudah mudahan Banyuwangi bisa menyelesaikan tantangan ini dan menjadi daerah yang unggul di berbagai bidang," kata Bupati Anas.
Anas pun mengajak segenap warga Banyuwangi untuk terus berinovasi agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman yang begitu cepat berubah.
"Modernisasi terus maju, kita harus terus inovasi agar tidak tertinggal. Banyuwangi juga akan terus mendorong kelompok kreatif di desa terus tumbuh," ujarnya.
Pada acara tersebut berbagai tarian daerah nusantara dibawakan dengan apik oleh siswa siswi SMA di Banyuwangi. Seperti Tari Ondel Ondel dari Betawi, Sipatokaan dari Sulawesi, Ampar ampar Pisang dari Kalimantan, Tetak tetak dari Jawa, Babendi Sumatra, Ngapoteh dari Madura, Jangi Janger dari Bali, serta Yamkorambe dan Apuse dari Papua. Mereka menari dengan diiringi mustika dan nyanyian dari paduan suara yang membawakan lagu lagu daerah secara medley.
Dalam acara tersebut juga menampilkan kreatifitas anak anak muda daerah seperti penampilan siswa siswi SDLB A Banyuwangi yang membawakan musik angklung dan puisi Kemerdekaan. Seni tradisi lokal juga hadir dengan tampilnya grup musik tradisional dari SMPN 2 Muncar yang memainkan alat alat musik dan menyanyikan lagu tradisional.
Acara ini dihadiri oleh semua elemen masyarakat mulai Forpimda, anggota DPRD, para pimpinan partai, instansi vertikal, kalangan perbankan, pengusaha, kades, keluarga veteran, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), budayawan, anggota paskibraka dan masyarakat umum.
Di akhir acara, Pesta kembangapi menjadi penutup dari rangkaian acara puncak peringatan hari kemerdekaan tersebut.