Beban biaya branding bisa disiasati, caranya memanfaatkan media sosial yang berbiaya murah memiliki impact yang besar.
Merdeka.com, Banyuwangi - Penyayi Dangdut Fitri Carlina, mengatakan bahwa menjadi pengusaha baru di bidang kuliner di tanah kelahiranya yaitu Banyuwangi, Jawa Timur menjadi tantangan baru untuk membangun bisnis.
Kepada Merdeka Banyuwangi, pelantun 'Lungset Mak' ini bercerita harus mengalokasikan separuh biaya usaha dalam program branding dan promosi. Omset yang berputar di usaha yang baru diluncurkan Oktober 2017 itu mencapai miliaran rupiah.
"Fifty-fifty lah ya, antara produksi dan promosi. Karena untuk ngebranding produk itu juga besar. Terutama kalau kita ingin impact ke penjualan kita juga besar," kata Fitri, Rabu (14/3).
Namun dia mengatakan beban biaya branding bisa disiasati, caranya memanfaatkan media sosial yang berbiaya murah memiliki impact yang besar. Siasat lain yang dilakukan Fitri adalah meng-endorse produknya ke artis-artis lain.
"Dengan kita kerjasama dengan endorser artis, itu kan sebenarnya ada value-nya kan. Kalau kita bayar, berapa? Tetapi karena kita pertemanan, akhirnya jadi lebih ringan, mungkin malah gratis," kata Fitri.
Adik dari pedangdut Ninik Carlina ini juga mengajak artis-artis lain untuk membangun usaha di daerah asal masing-masing. Dia sendiri merasa hampa meski telah sukses sebagai penyanyi, sebelum berkontribusi untuk kampung halaman.
"Cita-cita boleh tinggi, tetapi berusahalah di daerah sendiri. Aku sukses di Jakarta tetapi kok hampa ya? Dengan begini saya bisa sedikit berkontribusi. Bangga luar biasa melebihi bisa show di luar negeri. Show di luar negeri sudah biasa," kata pemilik toko cake di Kelurahan Sobo, Kota Banyuwangi ini.
Dia mengaku senang turut menggerakkan ekonomi Banyuwangi dengan usaha kue bertaglaine 'seru enjonge' yang berarti banget enaknya itu. Usaha cake dengan membawa konsep pariwisata Banyuwangi milik Fitri berbelanja 2,7 ton pisang dan 5 ton telur ayam dari petani dan peternak lokal per bulan.