"Biasanya kalau anak bermasalah, orang tua atau wali murid malu cari bantuan ke desa," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencetuskan gerakan tengok kanan-kiri untuk melihat lebih dalam permasalahan sosial masyarakat, daripada hanya berdasarkan angka statistik. Semua aparatur sipil negara (ASN) diminta memperhatikan kondisi sosial sampai sejauh 20 meter dari rumah masing-masing.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan gerakan ini sama sekali tidak menggunakan anggaran negara, melainkan hanya perhatian dan bantuan akses dari masing-masing ASN. Dia mengatakan ASN memiliki akses yang lebih mudah kepada pemerintahan di level desa, kecamatan, hingga dinas dan kabupaten untuk mengupayakan berbagai bantuan untuk warga yang membutuhkan.
"Biasanya kalau anak bermasalah, orang tua atau wali murid malu cari bantuan ke desa. Kadang tetangga tahu ada anak putus sekolah, tapi tidak terpikirkan untuk melapor ke pemerintah. ASN yang lebih mengenal lingkungan pemerintah bisa menyambungkan permasalahan masyarakat dan program solutif pemerintah," kata Anas, Rabu (8/8).
Anas mengatakan terjadinya anak putus sekolah di Banyuwangi tidak semata-mata karena tidak ada biaya atau kendaraan ke sekolah. Sebagian dari mereka juga memilih putus sekolah karena tidak ada pendampingan yang baik dari orang tua. Kasus-kasus itu terjadi pada keluarga yang orang tuanya bekerja di luar negeri dan anak dititipkan.
"Kalau ada masalah biaya, kita punya program pengentasan anak putus sekolah. Kalau masalah ada pada anaknya, dari pihak desa atau dinas bisa memberikan motivasi kepada anak-anak itu," kata Anas.
Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banyuwangi Peni Handayani mengatakan angka kemiskinan Banyuwangi tahun 2018 turun dari tahun sebelumnya. Per Juli 2018, penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Banyuwangi jumlahnya 112.510 orang.
"Gerakan tengok kanan tengok kiri ini juga untuk permasalahan kesehatan dan gizi masyarakat di sekitarnya. Pemkab Banyuwangi memiliki berbagai program seperti Rantang Kasih bila ditemukan ada warga lanjut usia yang membutuhkan bantuan," katanya.
Dia mengatakan masyarakat umum juga bisa ikut dalam gerakan tengok kanan tengok kiri dengan memperhatikan lingkungannya. Selanjutnya warga bisa melaporkan ke kantor-kantor pemerintahan.