"Anas mulai kecil sama saya. Mulai dari di Anshor dia jadi wakil ketua saya juga," kata Gus Ipul.
Merdeka.com, Banyuwangi - Untuk maju dalam putaran Pilgub Jatim, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf masih menunggu keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), "Saya sih menyerahkan kepada segenap pemimpin partai, kalau memang ada kesempatan ya kita berusaha keras untuk memegang amanat itu dengan baik," ujar Gus Ipul, Rabu (17/5).
Sejauh ini Gus Ipul mengaku tidak memaksakan dirinya untuk maju ke dalam arus putaran Pilgub Jatim 2018. Ia mengatakan semua keputusan masih menunggu musyawarah partai, "Saya tidak ada persiapan khusus, apa adanya saja" katanya.
Kedatangannya dalam acara Haul Almarhum KH. Imam Zakarsyi Djunadi ke-16 di Pondok Pesantren Bustanul Makmur Kebonrejo, Genteng Wetan, Banyuwangi, menurutnya karena mendapat undangan dari KH. Muafiq Amir sebagai pengasuh pondok pesantren. "Almarhum Kyai Zakarsyi itu guru saya. Tentunya saya menyempatkan diri untuk datang pada saat Haul beliau," ujar dia.
Menurutnya kehadiran dirinya bersama Bupati Banyuwangi Anas Abdullah Azwar Anas dalam acara tersebut tidak ada tujuan lain, selain menghadiri acara Haul. Apalagi Anas adalah pemimpin Banyuwangi, jadi baginya wajar saja jika Anas turut hadir dalam acara ini.
Saat ditanya apakah kehadirannya ke Banyuwangi untuk meminang Anas sebagai wakilnya dalam putaran Pilgub Jatim, Gus Ipul pun langsung membantahnya. "Anas mulai kecil sama saya. Mulai dari di Anshor dia jadi wakil ketua saya juga," kata Gus Ipul tertawa usai ditanya soal kedekatannya dengan Bupati Banyuwangi tersebut.
Namun di akhir wawancara dengan sejumlah wartawan, Gus Ipul memiliki catatan tersendiri soal cara kepemimpin Anas di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu, "Tapi yang penting Anas bekerja dengan baik memipin Banyuwangi. Public policy-nya sangat menginspirasi dan inovasinya ada, terbukti dengan pembangunan bandara itu," ujarnya.