1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Hobi berselancar? Coba taklukkan ombak G-Land rasa Hawai ini

Konon Pantai Plengkung juga dikenal sebagai The Seven Giant Waves Wonder yang diberikan oleh seorang peselancar dunia atas gulungan ombaknya.

Pantai G-Land Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Jum'at, 11 Maret 2016 10:10

Merdeka.com, Banyuwangi - Ingin berselancar? Enggak usah jauh-jauh ke Hawai atau Australia. Datang saja ke G-land (Plengkung) di Banyuwangi, Jawa Timur. G-Land tentu sudah tidak asing bagi para peselancar. Tempat ini terkenal hingga mancanegara sebagai salah satu lokasi berselancar kelas wahid di dunia.

Konon Pantai Plengkung juga dikenal sebagai The Seven Giant Waves Wonder yang diberikan oleh seorang peselancar dunia atas gulungan ombaknya yang memukau. Dengan ombak setinggi 4-6 meter sepanjang 2 kilometer dalam formasi 7 gelombang bersusun, tidak salah jika pantai ini kemudian menjadi destinasi populer buat para peselancar.

Pada 2013 lalu, Pemkab Banyuwangi menggelar Red Island International Surfing Competition di G-Land. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat itu, Roy Suryo, mengatakan G-Land tidak kalah dengan Hawai. "Tolong dikabarkan kepada dunia, patai ini tidak kalah dengan Thailand, tidak kalah dengan Hawai," ujarnya bangga.

Selain di Plengkung, kabarnya memang hanya di Hawaii, Australia dan Afrika Selatan saja yang memiliki ombak semenakjubkan itu. Pantai Plengkung terletak di pesisir ujung timur Pulau Jawa dan menjadi bagian dari Taman Nasional Alas Purwo.

Selain Pantai Plengkung, sebenarnya masih ada satu tempat lagi yang tidak kalah dengan G-land, yaitu Pantai Pulau Merah. Pantai Pulau Merah mirip dengan Pantai Kuta Bali, namun ombaknya lebih bergelombang dengan tinggi dua meter dan panjang 300 meter.

Sama seperti G-land, pantainya tidak memiliki banyak batu karang sehingga aman bagi para peselancar pemula. Ciri khasnya yang unik adalah sebuah bukit setinggi 200 meter yang terletak di hadapan pantai sehingga mirip degan pantai di Brazil.

Pulau Merah sebelumnya bernama Pantai Ringin Pitu. Ada dua versi tentang berubahnya nama pantai ini. Versi pertama adalah karena warna tanah dan pasirnya yang kemerahan, dan versi lainnya adalah karena konon ceritanya dulu pernah terpancar cahaya merah di hadapan pantai Pulau Merah sehingga warga menamainya Pulau Merah.

Lokasinya yang dekat dengan desa nelayan Pancer bisa menjadi objek wisata tersendiri. Anda bisa menginap di rumah warga untuk merasakan keramahan warga lokal dan merasakan pengalaman yang berbeda dari wisata lainnya.

Objek wisata lain yang juga menarik untuk dikunjungi adalah Pura Tawang Alun yang telah berdiri sejak 1980. Ketika terjadi tsunami pada 1994, ombak setinggi 13 meter menyapu rumah warga termasuk pura ini. Karena kejadian tersebut, tembok luar pura hancur tapi bagian dalam pura tidak mengalami kerusakan berarti.

Tidak hanya berselancar, beberapa warga lokal atau wisatawan domestik sering menjadikan pantai ini sebagai tujuan rekreasi keluarga. Ada juga yang mencoba aksi paralayang di beberapa sudut bukit di Pantai Pulau Merah.

(MT/MT)
  1. Wisata Pantai
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA