1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Ini rekomendasi PVMBG bagi Banyuwangi hadapi longsor besar lereng Raung

"Ini yang paling murah dan bisa memanfaatkan kearifan lokal seperti pencari madu dan pencari burung di hutan".

Sosialisasi hasil pengamatan longsor lereng Raung oleh PVMBG Bandung. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Selasa, 22 Mei 2018 17:40

Merdeka.com, Banyuwangi - Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Bandung telah selesai memeriksa longsor besar yang terjadi di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabuaten Bondowoso, Jawa Timur.

Longsor yang terjadi bulan September 2017 itu menyebabkan bukit Pendil di pegunungan Raung ambrol menghasilkan material longsor sekitar 2 juta meter kubik. Longsor dipastikan akibat hujan lebat. Sedangkan hujan lebat yang kembali terjadi mengakibatkan banjir bandang bercampur lumpur di sepanjang sungai Badeng, Selasa (15/5) malam.

Perekayasa Madya PVMBG Bandung Imam Santosa dalam sosialisasi laporan hasil kajian pemeriksaan tanah longsor di Kantor Pemkab Banyuwangi menyampaikan 3 rekomendasi langkah menghadapi bencana tersebut.

Pertama pembangunan forum tanggap bencana desa-desa yang dilewati sungai Badeng. Anggotanya bisa kepala desa atau kepala dusun yang dilengkapi alat komunikasi smartphone atau handy talky.

"Ini yang paling murah dan bisa memanfaatkan kearifan lokal seperti pencari madu dan pencari burung di hutan, itu bisa dioptimalkan untuk segera mengabarkan bila ada hujan lebat dan potensi banjir bandang," kata Imam, Selasa (22/5).

Kedua, pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bisa memantau debit sungai. Bila ada potensi banjir bandang bisa cepat diketahui dan dilakukan aksi kedaruratan.

"Hal ini untuk memantau sungai Badeng, saya kira BPBD bisa memprakarsai itu," katanya.

Terakhir, pembangunan check dam atau bendungan pengendali banjir di sungai Badeng. Pembangunannya membutuhkan biaya dan waktu yang paling lama.

Dia menyarankan agar upaya yang membutuhkan biaya dan waktu sedikit agar diupayakan terlebih dahulu, sehingga penanganan cepat dilakukan.

Sebelumnya diberitakan, air sungai Badeng di Kecamatan Songgon yang dulu jernih kini berubah warna menjadi cokelat kemerahan 9 bulan terakhir. Dari aliran hulu itu, air keruh bercampur material batu, pasir, tanah, dan lumpur mengalir sampai ke muara Selat Bali di Kecamatan Blimbingsari.

Material tersebut berasal dari longsoran di bukit Pendil di pegunungan Raung disebabkan pergerakan bumi yang terjadi di lahan dengan kemiringan 45 derajat itu. Area masih termasuk hutan lindung dengan pohon-pohon berdiameter lebih dari 1 meter, yang turut ambrol terkena longsor.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Bencana Alam
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA