1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

BPBD: Stop bantuan makanan, korban banjir butuh pakaian dan makanan bayi

"Tadi pagi ada yang minta susu, tapi nggak ada, nangis saya, tapi sekarang sudah banyak," kata Eka.

Posko penyaluran bantuan korban Banjir Bandang Banyuwangi. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 25 Juni 2018 11:29

Merdeka.com, Banyuwangi - Jumlah bantuan untuk korban banjir bandang di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi terus mengalir. Rata-rata bantuan dalam bentuk makanan dewasa hingga 80 persen, korban banjir bandang masih membutuhkan jenis bantuan lain seperti baju, sragam sekolah, buku dan makanan bayi.

"Ingin bantuan dalam bentuk makanan stop dulu, bisa dalam pakaian, makanan bayi. Tadi pagi ada yang minta susu, tapi nggak ada, nangis saya, tapi sekarang sudah banyak. Bantuan lain seperti alat masak, cat, batu, kayu, semen, juga sangat penting," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam, Minggu (24/6).

Eka mengatakan bantuan terus mengalir dari berbagai elemen baik dari kota Banyuwangi, dan luar kota. Semua bantuan mengalir satu pintu ke posko BPBD. Pihaknya belum mendata berapa jumlah bantuan terakhir yang telah masuk.

"Hari ini tidak pernah berhenti menerima bantuan. Bantuan dari luar kota, Baznas pusat Jakarta, jember, Kota Batu juga ada," katanya.

Agar pendistribusian bantuan tepat sasaran, para korban akan mengajukan kebutuhan bantuan melalui kepala dusun. Selanjutnya warga akan diberi nota bantuan dilengkapi dengan cap stempel.

"Bawa nota dengan stempel kepala dusun, agar tidak salah sasaran. Pemberian bantuan harus adil, merata," ujarnya.

Sementara untuk air bersih, kata Eka, sudah bisa tercukupi melalui jaringan PDAM yang masih baik. "Air bersih pdam siap, jaringan air tidak rusak, masih bagus. Di sini sumur bagus, kebanyakan ditanam. Masih banyak difungsikan," katanya.

Terkait obat-obatan, korban banjir bandang sudah terasi melalui bantuan dari rumah sakit dan PMI. Rata-rata membutuhkan obat gatal-gatal kulit.

Sutinah (50), salah satu korban kali ini mengambil kebutuhan sembako dan pakaian. Saat banjir bandang, rumah Sutinah tidak mengalami kerusakan serius, hanya saja perabotan rumahnya sebagian hanyut dan rusak. "Perabotan saya hanyut, kulkas sudah nggak ada. Pintu jebol," katanya.

Akibat banjir bandang di empat dusun Desa Alas Malang, ada 23 rumah yang engalamai rusak parah, 118 rusak sedang dari total 415 rumah yang terdampak banjir.

(MT/MUA)
  1. Banjir
  2. Bencana Alam
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA