"Ini sesuai perintah presiden untuk mencari contoh terbaik dari semua inovasi daerah," kata Jeffry.
Merdeka.com, Banyuwangi - Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan, Kebijakan dan Evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi (KemenPAN-RB), Jeffry Erlan Muller melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur, selama tiga hari, mulai hari Senin hingga Rabu (7/9).
Jeffry mengaku kedatangannya ke Bumi Blambangan karena ingin menjadikan kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini sebagai role model. Untuk itu dia perlu melihat secara langsung semua inovasi di Banyuwangi. Sehingga, pihaknya bisa memilah, layanan apa saja yang pantas dijadikan contoh project.
Sejumlah inovasi layanan publik yang ingin dilihat pihak KemenPAN-RB antara lain; Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), RSUD Blambangan dan Puskesmas Kertosari.
Jeffry juga mengungkap, kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut dari amanah yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada pihak kementerian. Presiden meminta kementerian melihat langsung dan melakukan penilaian kepada 59 daerah yang pelayanan publiknya sudah berbasis online. Salah satu daerah itu adalah Banyuwangi.
"Ini sesuai perintah presiden untuk mencari contoh terbaik dari semua inovasi daerah, khususnya yang berbasis teknologi informasi. Inovasi Banyuwangi, salah satu yang masuk penilaian," kata Jeffry.
Hasil kunjungan kerja ini nanti, lanjut Jeffry, akan dievaluasi oleh tim dan dilaporkan kepada presiden. Selanjutnya, inovasi terbaik dari daerah akan dijadikan role model bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
"Targetnya nanti, seluruh kabupaten dan kota di Indonesia harus sudah menggunakan pelayanan publik secara online dengan mereplikasi salah satu layanan publik terbaiknya. Misalnya seperti di Banyuwangi," tuturnya.
Kunjungan pertama di Banyuwangi yang dilakukan Jeffry adalah di Kantor BPPT. Di tempat ini, dia melihat langsung sistem informasi manajemen (SIM) pelayanan publik, serta sistem pengajuan perizinan yang bisa diakses secara online.
Dari hasil pengamatannya, Jeffry menilai Banyuwangi sudah menerapkan prinsip transparansi dengan memanfaatkan IT. Seperti pelayanan perizinan, layanan e-KTP di desa, pelayanan rumah sakit, perencanaan dan pelaporan APBD yang bisa diakses via situs resmi pemerintah daerah, hingga program e-Village Budgeting.
"Menurut saya, pelayanan di sini bagus, sudah di atas rata-rata. Banyak layanan publiknya yang berusaha memudahkan masyarakat. Transparansi juga banyak diterapkan. Seperti di Lounge Pemkab Banyuwangi itu, masyarakat bisa melihat langsung APBD, mulai dari perencanaan hingga pengeluarannya," ujarnya.