1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Putri Indonesia, Kezia Roslin C tampil anggun di BBF 2016

BBF ini, kata Triawan, merupakan ajang untuk menujukkan kecintaan terhadap batik serta melestarikan budaya untuk anak cucu.

BBF 2016 . ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Senin, 10 Oktober 2016 10:44

Merdeka.com, Banyuwangi - Meski bumi Blambangan diguyur hujan tak menyurutkan animo masyarakat menyaksikan Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2016. Pagelaran fesyen BBF yang digelar Minggu malam (9/10) di Taman Blambangan berlangsung meriah meski bertabur gerimis.

Ajang fashion ini semakin menegaskan eksistensi Batik Banyuwangi. Puluhan karya batik Banyuwangi yang bertema Sekar Jagad Blambangan tampil memukau dan elegan di fasyen ini. Sekar Jagad Blambangan, merupakan penggambaran tunggal tentang apa-apa yang indah dari daerah yang dulunya Kerajaan Blambangan.

Batik Banyuwangi yang ditampilkan menawan baik oleh pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), perancang lokal (Shanet Sabintang) dan desainer nasional. Desain- desain busana batik yang tampil di atas panggung BBF 2016 menunjukkan perkembangan kreativitas luar biasa dari para pelaku IKM dan desainer lokal. Sejak digelar pertama kali pada 2013, hingga kini BBF telah mampu menjadi media bagi peningkatan kualitas busana batik daerah.

Desain busana batik yang tampil di atas panggung BBF 2016 juga semakin menunjukkan kualitasnya. Desainer lokal yang terlibat dalam fesyen malam berlomba mendesain dengan apik. Keserasian warna yang dikolaborasikan dalam desainnya melahirkan desain nuansa lokal Banyuwangi namun mampu berbicara dalam konteks global. Memasuki tahun keempat, BBF telah mampu menjadi pengungkit traffic wisatawan, sekaligus menjadikan batik Banyuwangi sebagai identitas daerah.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf yang berkesempatan menyaksikan langsung even BBF mengatakan UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda, sehingga kita harus melindungi keaslian dan proses membantiknya.

"Pernah ditemukan salah satu motif batik yang dicetak oleh merek terkenal. Padahal produk bisa dikatakan batik jika prosesnya dilakukan tulis dan cap," ujarnya.

BBF ini, kata Triawan, merupakan ajang untuk menunjukkan kecintaan terhadap batik serta melestarikan budaya untuk anak cucu. "Pelaksanaan BBF wujud kecintaan budaya lokal dalam menggugah generasi pembatik untuk meningkatkan daya saing di bidang faayen kita,"ujarnya.

Pagelaran BBF yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, M Basoeki Hadi Moeljono, Ketua DPR RI Ade Komarudin, ini diawali penampilan parade busana model fashion on the pedestrian. Disusul penampilan ikon Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Banyuwangi, yang dibawakan model-model profesional. Salah satunya, Reyza Fitri Aninda. Beragam busana pesta, casual dan busana kerja berbalut batik warna khas Banyuwangi dipadu motif terangkum cantik dalam tampilan BBF 2016.

Pagelaran BBF 2016 yang menampilkan koleksi desain busana para desainer batik nasiona, tidak hanya untuk memberikan inspirasi bagi desainer lokal, di tangan mereka busana batik Banyuwangi disuguhkan dengan desain yang elegan dan berkelas. Seperti Priscila Saputro.

Priscilla bersama Batik Nyonya Indo, mendesain khusus batik dengan nama koleksinya, Flora Universal, untuk BBF tahun ini. "Flora Universa merupakan sebuah persembahan estetika busana berbasis tradisi sebagai respon positif kepada Banyuwangi,"ujarnya.

BBF 2016 juga menampilkan putri Indonesia 2016 Kezia Roslin Cikita sebagai ikon batik Banyuwangi. Kezia tampil elegan dengan gaun malam karya Priscila Saputro. Busana yang dikenakan Putri Indonesia ini, batik sekar jagad blambangan warna merah yang dipadu padankan dengan aplikasi kristal swarovsky yang menonjolkan kesan mewah nan elegan. Penampilan Keiza terlihat semakin sempurna dengan kilauan permata di mahkotanya.

Selain Kezia, Putri Pariwisata Intan Aletrino dan finalis Putri Indonesia 2016 Belda Amelia, juga ikut meramaikan catwalk BBF 2016 dengan busana yang sama dengan warna hijau dan biru.

Warna-warna khas Banyuwangi yang kuat hadir dalam batik karya Priscilla di BBF kali ini. Beragam motif Banyuwangi menjadi satu di selembar kain. Priscilla memilih garis-garis tegas yang tidak terlalu kompleks pada kerah, menjadi aksen yang menghidupkan kesan anggun dan penuh wibawa. Untuk membawa kesan mewah, aplikasi kristal swarovsky sebagai aksen yang dipakai.

Priscilla mengatakan, usai gelaran BBF Presiden Indobesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma,berencana akan membawa batik Banyuwangi dalam ajang peragaan busana prestisius, who next 's Paris. "Rencananya Februari 2017, kita akan bawa batik Banywuangi kesana," ujarnya.

BBF juga semakin meriah dengan kehadiran penyanyi papan atas Denada Tambunan dan Danang penyanyi Banyuwangi yang sukses lewat ajang D-Academia.

(MT/MT)
  1. Info Banyuwangi
  2. Banyuwangi Batik Festival
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA