1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Kunjungi kuliner khas suku osing setiap malam minggu di Desa Olehsari Banyuwangi

Untuk menarik perhatian para wisatawan asing. Kuliner nasi tempong, nasi cawuk, kesrut ayam atau uyah asem, lodoh kupat, nasi pecel, kucur.

Kuliner khas suku osing. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Senin, 09 April 2018 10:49

Merdeka.com, Banyuwangi - Warga kampung yang didominasi etnis Osing kompak menggelar dagangan kuliner khas Suku Osing setiap malam minggu di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk menarik perhatian para wisatawan asing.

Seperti kuliner nasi tempong, nasi cawuk, kesrut ayam atau uyah asem, lodoh kupat, nasi pecel, kucur, ketan kirip, cenil dan kopi bisa didapatkan dengan harga murah. Misalnya menu uyah asem yang tersedia dengan pilihan ayam kampung dan daging sapi, harganya Rp 12 ribu saja per porsi. Menu ini memiliki rasa khas asam segar dari Belimbing Wuluh dan sensasi pengar dari bahan bunga kecombrang yang oleh warga Banyuwangi biasa disebut bunga lucu.

Malam minggu pertama pasar kuliner kaget itu digelar, Sabtu (8/4), pengunjung berjubel di gang untuk memilih salah satu dari 25 penjual dengan sajian kuliner masing-masing. Instalasi lampu warna-warni membuat suasana nyaman dan semarak, sedangkan pembeli menikmati kuliner hasil belanja mereka dengan duduk di atas tikar teras rumah warga.

Camat Glagah Astorik mengatakan, berencana mengadakan pasar kuliner serupa di 8 desa dan kelurahan di kecamatanya setelah Desa Kemiren dengan jajanan minggu pagi dan kuliner malam minggu Olehsari. Gerakan itu sebagai upaya memanfaatkan bidang pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang tengah berkembang.

"Dalam persiapannya kami datangi warga satu per satu, kami beri pandangan bahwa kita harus mengambil peluang ini. Biar masyarakat merasakan bagaimana hasilnya kalau pariwisata sudah maju," kata Astorik.

Dalam kelanjutannya ke depan, setiap minggu pasar kuliner akan berpindah dari gang satu ke gang lain.

Seorang penjual di pasar jajan minggu pagi Desa Kemiren, dalam 2 jam saja, bisa memutar omset dagang sebesar Rp 500 ribu. Astorik berharap omset sebesar itu juga yang bakal dinikmati warga Desa Olehsari dengan kuliner malam minggu mereka.

"Kalau warga lakukan pekerjaan lain penghasilannya tidak sebanyak itu. Tambah lagi jualannya hanya 2 jam," tambahnya.

Di Olehsari, pasar kuliner malam minggu dibuka jam 6 petang hingga selesai.

Surit (34) salah satu penjual terlihat belum luwes melayani pembelinya. Maklum saja, dia belum terbiasa jualan, sedangkan pembeli malam itu pengantri sangat banyak.

"Saya masak 2 kilogram beras untuk menu ayam dan sapi kesrut. Sudah habis ini," kata Surit yang juga menjual kudapan tahu walik dan pelasan ikan ini.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pariwisata
  2. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA