"Mulai tadi malam air sungai meluap membawa material lumpur gelondongan kayu, kami gotong royong mulai tadi malam membersihkan luapan lumpur".
Merdeka.com, Banyuwangi - Warga yang tinggal di sekitar sungai Badeng di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi menduga ada aktivitas ilegal loging (penebangan kayu ilegal) di hulu sungai Badeng.
Puluhan gelondongan kayu besar terlihat hanyut membuat dam sungai Badeng di Desa Alasmalang tertutup dan terjadi luapan material lumpur ke rumah-rumah warga sejak Selasa (15/5) malam.
"Mulai tadi malam air sungai meluap membawa material lumpur gelondongan kayu, kami gotong royong mulai tadi malam membersihkan luapan lumpur," ujar Sandi Saputra salah satu warga yang masih sibuk membersihkan lumpur di rumah sekitar sungai, Rabu (16/5).
Hingga sore ini, warga sibuk membersihkan material lumpur di dalam rumah dan masjid yang terkena dampak luapan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi (BPBD) Banyuwangi, bersama para relawan dan Dinas Pengairan, terlihat membantu membersihkan dan mengangkat material kayu yang menyumbat sungai.
Sarjono, warga lainnya juga tampak sibuk memotong material kayu. Dia menjelaskan ada sekitar 20 gelondongan kayu yang ditemukan berserakan, meski tidak sampai mengenai rumah warga.
"Ada sekitar 20-an kayu yang ikut hanyut, jati gunung, sengon, trembesi, kenitu, mahoni, pinus, kayunya banyak yang diambili orang," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala BPBD Banyuwangi Eka Muharam menjelaskan luapan lumpur yang terjadi akibat longsor yang terjadi di lereng Gunung Pendil di kawasan hutan lindung, tepatnya di perbatasan KPH Banyuwangi Barat dan KPH Bondowoso.
"Jadi kami telah melakukan survei di lokasi longsor bersama PVMBG, di sana tidak ada aktivitas ilegal loging. Di sana ada longsor yang mengakibatkan banyak pohon besar roboh," ujar Eka.
Akibat luapan lumpur yang terjadi sejak mengakibatkan 28 rumah warga terkena luberan lumpur dengan ketebalan 40 Cm. Sementara beberapa sawah di Songgon dan Singojuruh juga terkena dampak lumpur yang mengakibatkan gagal panen.
"Luapan lumpur juga mengenai sawah di daerah Songgon yang mengakibatkan gagal panen, untuk luasannya belum kami himpun datanya," ujarnya.
Longsong di lereng Gunung Pendil sudah terjadi sejak September 2017, dan mengakibatkan hingga saat ini sungai Badeng terus menerus berwarna pekat membawa material lumpur sehingga mengakibatkan pendangkalan.
Puncaknya, kata Eka, pada hari ini terjadi luapan lumpur akibat hujan di kawasan longsor. "Di bawah (di kawasan terdampak) kan tidak hujan, tetapi di kawasan longsor kemarin hujan, sehingga material longsor semakin banyak yang hanyut," jelasnya.
Sungai Badeng mengalir di empat kecamatan di Banyuwangi, mulai dari Songgon, Singojuruh, Rogojampi dan Blimbingsari. Pihaknya meminta agar masyarakat tetap waspada karena luapan lumpur bisa kembali terjadi seiring curah hujan di kawasan longsor Gunung Pendil.
"Kami imbau agar masyarakat tetap waspada karena material longsor di atas sangat luas, dan luapan lumpur bisa terjadi lagi," katanya.