Dengan keterbatasan alat dan tempat, dua bidan ini mampu menyelamatkan bayi dan sang ibu dalam persalinan di dalam kereta api yang sedang melaju.
Merdeka.com, Banyuwangi - Dua bidan penolong penumpang kereta api Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya mendapat penghargaan dari PT KAI. Pasalnya kedua bidan asal Banyuwangi dan Sidoarjo tersebut membantu proses persalinan seorang perempuan di dalam kereta.
Daops 9 Jember memberi penghargaan sertifikat dan tali asih kepada dua bidan, yakni Dian Eka dan Yuli. Penyerahan penghargaan tersebut diberikan di Stasiun Banyuwangi Baru saat peringatan ke-71 HUT PT KAI, Minggu (25/9).
"Kedua bidan ini juga penumpang kereta Probowangi. Mereka membantu proses melahirkan bayi di kereta itu. Oleh karena itu kita beri penghargaan," ujar Vice Presiden Daops 9 Jember, Rusi Hariyono.
Menurutnya, perjuangan dalam membantu persalinan di dalam kereta api tidaklah mudah. Dengan keterbatasan alat dan tempat, dua bidan ini mampu menyelamatkan bayi dan sang ibu dalam persalinan di dalam kereta api yang sedang melaju.
"Kami tidak bisa membayangkan jika mereka tidak ada. Sangat sulit itu prosesnya, terima kasih bu bidan," kata Rusi terenyuh.
Sementara salah seorang bidan penerima penghargaan, Dian Eka mengaku tak menyangka mendapatkan penghargaan tersebut. Menurutnya apa yang dilakukan di kereta Probowangi kala itu merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai bidan.
"Ya sempat bingung. Meski menggunakan alat seadanya kita berupaya membantu persalinan itu. Alhamdulillah lancar dan semua selamat. Kemarin saya kunjungi bayi dan ibunya di Rogojampi mereka berdua sehat," ujarnya.
Dian bercerita saat itu dirinya merupakan salah satu penumpang KA Probowangi jurusan Banyuwangi ke Surabaya. Namun di tengah perjalanan, seorang petugas KA mencari bidan untuk menolong perempuan yang akan melahirkan.
Perempuan tersebut merupakan warga RT 02 RW 82 Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Saat itu ia melahirkan anak ketiganya yang berjenis kelamin perempuan di dalam sebuah gerbong kereta api Probowangi, Rabu (25/7) lalu.
Menurut Dian, proses persalinan yang cukup unik tersebut berlangsung singkat. Ia mengungkapkan setelah proses kelahiran terjadi, bayi beserta keluarga seketika diberhentikan di Stasiun Kalisat, Jember untuk mendapatkan penanganan di puskesmas setempat.