1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Menpar‎: Jarang ada kota yang sumbangkan 3 even dalam kalender nasional

‎Arief melanjutkan, tiga even Banyuwangi yang masuk dalam kalender even nasional untuk tingkat kabupaten dan kota di Indonesia.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 13 November 2017 13:48

Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya memuji konsistensi Kabupaten Banyuwangi dalam menyelenggarakan berbagai event tiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2017 dari 72 even yang digelar di Banyuwangi, ada tiga yang masuk dalam calender of event nasional.

Tiga even yang masuk dalam kalender nasional, kata Arief ‎antara lain, pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Festival Gandrung Sewu dan International Tour de Banyuwangi Ijen.

‎"Banyuwangi Ethno carn‎ival adalah acara lokal yang sudah terpilih dalam calender of event nasional. Jadi ini prestasi Banyuwangi. Satu kota ada tiga, even BEC, Gandrung Sewu, dan Tour de Ijen‎," ujar Arief Yahya usai menonton pagelaran BEC di Taman Blambangan, Sabtu (11/11).

‎Arief melanjutkan, tiga even Banyuwangi yang masuk dalam kalender even nasional untuk tingkat kabupaten dan kota di Indonesia, sudah cukup banyak.

"Banyuwangi merupakan salah satu satu kota yang paling banyak menyumbangkan calender of event. Jadi jarang sekali ada satu kota yang bisa menyumbangkan ‎3 calonnya dan menjadi event nasional," katanya.

Dari situ, Arief menilai bahwa Banyuwangi seharusnya sudah ditetapkan sebagai kota festival terbaik di Indonesia
"Seharusnya sudah ditetapkan Banyuwangi sebagai kota terbaik festival di Indonesia. Ada 72 event di Banyuwangi jauh lebih besar dari 52 (minggu). ‎Jadi satu minggu bisa lebih dari satu kali ada event dan seperti diketahui, semakin banyak ada event, maka nilai ekonominya semakin tinggi," katanya.

Prinsip Banyuwangi layak menjadi kota festival terbaik, kata Arief karena dengan banyaknya even bisa semakin mensejahterakan masyarakat. Apalagi selalu dikerjakan dengan gotong-royong tidak melibatkan event organiser (EO).

"Prinsipnya budaya semakin dilestarikan, maka akan semakin mensejahterakan," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan dari awal semua event dikerjakan secara gotong rayong oleh semua SKPD dan seluruh elemen masyarakat.

"Kami membangun kebanggaan warga akan daerahnya. Dengan begitu warga akan tergerak untuk ikut berkontribusi terbaik bagi Banyuwangi. Seperti BEC meski sudah 7 tahun digelar rutin, tapi tetap ramai ditonton, pesertanya hingga kami batasi," ujar Anas.

(FF/MUA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA