"Hingga seminggu ke depan cuaca relatif cerah berawan. Di Bulan Juni ini masih musim kemarau," ujar Anjar.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bagi pemudik yang akan menuju ke kawasan Kabupaten Banyuwangi dan kota sekitarnya, Stasiun BMKG Meteorologi Kelas III Banyuwangi memperkirakan hingga seminggu ke depan, cuaca terpantau cerah berawan.
"Hingga seminggu ke depan cuaca relatif cerah berawan. Di Bulan Juni ini masih musim kemarau," ujar Prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/6).
Meski demikian, kata Anjar, potensi hujan ringan hingga sedang juga bisa terjadi terutama di waktu sore dan malam hari. Hal ini terjadi karena suhu laut di sebelah utara menghangat sehingga meningkatkan gumpalan awan yang menyebabkan mendung.
"Kalaupun ada hujan pasti ringan sampai sedang. Potensi terjadi hujan, sore, malam dan pagi hari," jelas Anjar.
Perkiraan cuaca ini mencakup kawasan Tapal Kuda yang meliputi Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Jember. Anjar mengimbau kepada para pemudik waktu terbaik untuk melakukan perjalanan diperkirakan bisa sampai di tempat tujuan pada pagi hari.
"Untuk mewaspadai adanya hujan, perubahan dari panas ke dingin, jadi harap sedia mantel. Saat mudik kalau bisa sampai Banyuwangi itu pagi, karena kondisi relatif aman," ujarnya.
Sementara itu, untuk gelombang ombak di Selat Bali untuk pantauan penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, saat ini relatif normal antara 0,3 - 3 meter. Gelombang normal rata-rata dikisaran 1,3-1,5 meter. Bila sampai di atas 2 meter, sudah pada status waspada.
"Kami selalu rutin memberikan informasi parkiraan cuaca terbaru ke Pelabuhan Ketapang setiap pagi, dan ke Bandara setiap setengah jam, dan kalau ada perubahan update langsung kami kirim," jelasnya.
Anjar menambahkan, hingga Bulan September, cuaca sudah mulai berganti ke pancaroba menuju musim hujan. Bila melihat gumpalan awan pekat seperti bunga kol, harus waspada terjadi angin kencang hingga puting beliung yang sering terjadi di kawasan Kabupaten Jember.
"Angin puting beliung bisa dilihat tanda-tanda. Anginya dari awan itu. Berarti ada tekanan udara rendah, di Jember yang sering terjadi," katanya.